Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Buron Interpol Culik Mantan Pacar

Kompas.com - 11/06/2012, 18:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Drama percintaan melatari kasus penculikan seorang disc jockey cantik asal Ukraina, Nadiya Dobosh (20). Nadiya diculik oleh mantan pacarnya sendiri, Musaev Samir (39) pada tanggal 6 Juni 2012 lalu.

Berdasarkan pengakuan Musaev di hadapan penyidik, pria itu mengaku menculik Nadiya karena ingin mantan pacarnya itu segera berhenti bekerja sebagai DJ di klub malam Illigals, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. "Korban adalah mantan pacar pelaku. Pelaku ini meminta supaya mantan pacarnya tidak bekerja sebagai DJ dengan iming-iming uang 1.000 dollar AS," ungkap Kepala Subdit Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Senin (11/6/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Namun, permintaan itu ternyata tidak digubris oleh Nadiya. Alhasil, Musaev meminta untuk bertemu di Starbucks sambil mengancam akan membunuh teman Nadiya, Anna Iyasereva, jika permintaannya tidak dipenuhi. Dengan rasa takut, Nadiya terpaksa memenuhi ajakan Musaev.

Namun, ketika tiba di Starbucks, seorang utusan Musaev tiba-tiba memasukkannya secara paksa ke dalam mobil Toyota Avanza yang membawanya ke Putri Duyung Cottage, Ancol. Di sana, Nadiya bertemu dengan Musaev dan tiga pria lainnya yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Mereka mengancam wanita muda ini untuk menyerahkan seluruh uang, laptop, dan ponsel korban. Sementara Anna, sudah disekap terlebih dulu di sana. Nadiya akhirnya berhasil melarikan diri saat menemani Musaev berbelanja di Pacific Place pada tanggal 9 Juni 2012. Ia langsung melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.

Polisi kemudian melakukan penelusuran dan berhasil membekuk pria berkepala plontos ini di Cibubur Residence, Jatisampurna, pada tanggal 11 Juni 2012 pukul 02.30 WIB. Setelah ditangkap, polisi kemudian menemukan fakta baru bahwa Musaev adalah buronan Interpol yang dicari-cari kepolisian Uzbekistan atas kasus perdagangan manusia dan pemalsuan dokumen imigrasi.

"Dia melakukan perdagangan manusia khusus wanita untuk prostitusi," kata Iptu Yudha Saroja, bagian Kejahatan Internasional NCB Interpol Indonesia.

Dengan adanya temuan ini, polisi menduga bisa saja alasan yang ingin meminta Nadiya berhenti menjadi DJ adalah kamuflase belaka. "Dari hasil pemeriksaan semua petunjuk mengarah pada itu akan diproses. Namun, kejahatan internasional dalam kasus ini belum ditemukan," pungkas Yudha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com