JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara Letjen Marciano Norman mengatakan, serentetan penembakan terhadap warga sipil maupun aparat penegak hukum di Papua dan Papua Barat memiliki muatan politis. Ada keterkaitan antara penembakan oleh orang tak dikenal dengan Organisasi Papua Merdeka.
"Ada link politik antara mereka yang ingin Papua merdeka dengan kelompok bersenjata sekarang. Mereka juga ingin menarik jurnalis asing untuk minimal menulis tentang itu," kata Marciano kepada para wartawan di Jakarta, Senin (11/6/2012).
Marciano juga menduga, kelompok bersenjata ini ingin menarik perhatian kelompok hak asasi manusia internasional. Mereka ingin mencitrakan seolah-olah ada pelanggaran HAM berat di Papua dan Papua Barat. Padahal, klaim Marciano, situasi di Papua saat ini aman dan kondusif.
Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden ini meminta masyarakat harus turut mendukung aparat penegak hukum yang tengah melakukan sweeping kepemilikan senjata ilegal. Masyarakat diminta tidak bersikap apriori. "Kita tidak bisa menyerahkan ini kepada Polri saja," kata Marciano.
Penembakan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di Papua, Minggu (10/6/2012) pukul 21.15 WIT. Seorang satpam Mall Abepura, Tri Surono (35), tewas ditembak di depan Universitas Cendrawasih. "Penembakan ini adalah bukti kuat bahwa kelompok bersenjata sudah mulai melakukan teror di kota," kata Marciano mengomentari penembakan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.