Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Proyek Hambalang Jangan Diminimalisasi

Kompas.com - 07/06/2012, 18:33 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua DPR Marzuki Alie, serta para Wakil Ketua DPR, harus merespons misteri penganggaran Proyek Hambalang di Sentul, Cibubur, Bogor, Jawa Barat. Jangan sampai kasus ini direspon secara minimalis oleh aparat pemerintah, apalagi aparat penegak hukum.

Pedapat itu disampaikan anggota Komisi III DPR bidang Hukum Bambang Soesatyo, Kamis (7/6/2012) di Jakarta.

"Sudah ada indikasi terjadi penyimpangan mekanisme dan pelanggaran undang-undang dalam proses penganggaran proyek ini. Namun, masalahnya menjadi sangat serius karena kejahatan ini diduga melibatkan banyak pihak, termasuk para pejabat tinggi pada tingkat kementerian," tutur Bambang.

Menurut Bambang, indikasi masalah yang berkait dengan kewewenang pimpinan DPR adalah pengakuan beberapa anggota Komisi X DPR yang tidak mengetahui dan tidak pernah membahas pembengkakan anggaran sampai Rp 1,2 triliun.

Ini berarti, mekanisme kerja di DPR sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang Susunan dan Kedudukan Mekanisme DPR, DPRD, dan DPRD Tingkat II atau (MD3) tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Oleh karena itu, pimpinan DPR tidak bisa hanya menunggu, melainkan harus proaktif. Minimal, pimpinan DPR bisa membentuk satuan tugas internal untuk menyelidiki kasus ini," tuturnya.

Bambang mengatakan, Presiden Yudhoyono, harus menjadikannya sebuah persoalan yang serius jika ada kementerian berani merealisasikan sebuah proyek tanpa mengikuti mekanisme penganggaran proyek yang benar.

"Presiden harus segera memanggil Menpora, Menteri PU, Menteri Keuangan, serta Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk diminta menjelaskan teknis dan proses penganggaran Proyek Hambalang. Presiden bisa meminta aparat penegak hukum menindaklanjutinya," papar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com