Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angelina Disebut Terima Rp 5,5 Miliar dari Tiga Universitas

Kompas.com - 05/06/2012, 21:55 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh, disebut menerima pemberian uang sebesar Rp 5,5 miliar dari tiga universitas terkait penganggaran proyek pengadaan fasilitas universitas Kementerian Pendidikan Nasional. Hal tersebut diungkapkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi Angelina, Selasa (5/6/2012).

Nazaruddin mengatakan, uang itu diterima Angelina dari Universitas Haluoleo Sulawesi Tenggara, Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, dan Universitas Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Total nilai uang yang diterima Angelina dari universitas maupun dari pihak lain, kata Nazaruddin, mencapai Rp 10 miliar dalam kurun waktu 2010-2011.

"Uangnya yang sudah direalisasikan dari universitas sekitar Rp 6,5 miliar. Terealisasinya pertama kan Rp 10 miliar dari universitas dan kegiatan lain, dipakai untuk bayar kegiatan Mas Anas deklarasi maju Ketum Demokrat," katanya.

Menurut Nazaruddin, sebanyak Rp 2,5 miliar dari total Rp 10 miliar uang yang didapat Angelina itu digunakan untuk membiayai pembuatan kalender bergambar Anas Urbaningrum dalam rangka mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat. Saat itu, tutur Nazaruddin, dirinya mendapat perintah dari Anas untuk mencetak satu juta kalender.

"Uangnya dari mana? Uangnya diambil dari Angie. Waktu itu ditanya uangnya dari mana, suruh minta sama Angie," kata Nazaruddin.

Ihwal penerimaan uang oleh Angelina ini, kata Nazaruddin, telah disampaikannya ke penyidik KPK selama pemeriksaan.

KPK menetapkan Angelina sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah atau janji terkait penganggaran proyek wisma atlet SEA Games di Kemenpora serta proyek pembangunan fasilitas universitas yang digarap Kemendiknas. KPK menemukan 16 aliran dana mencurigakan ke Angelina.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, nilai proyek Kemendiknas yang diduga dikorupsi Angelina mencapai Rp 600 miliar. Total nilai tersebut diperoleh KPK dari proyek pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di 16 universitas di Indonesia.

Terkait penyidikan kasus Angelina ini, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan Rektor Institut Pertanian Bogor, Herry Suhardiyanto. Namun, pemeriksaan Herry dijadwalkan ulang lantaran yang bersangkutan mengaku tengah berada di luar negeri. Adapun IPB, diduga termasuk dari 16 universitas yang ikut pengadaan proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com