Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Rudenim Stres gara-gara Imigran Gelap

Kompas.com - 04/06/2012, 15:30 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Rumah Detensi Imigrasi Surabaya yang berlokasi di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kembali kehilangan tahanannya setelah 15 imigran asal Afganistan kabur pada Minggu (03/06/2012). Anehnya, setiap kaburnya detensi itu terjadi di akhir pekan.

Sementara petugas Rudenim mengaku sangat setres. "Terus terang saja, petugas kami stres karena ulah mereka memang merepotkan dan seringkali mengancam," ujar Iwan Rustiawan, Kepala Rudenim Surabaya, Senin (4/6/2012).

Menurut catatannya, kata Iwan,  hingga pertengahan tahun 2012 ini sudah terjadi tiga kasus kaburnya para imigran. Dari sekitar 60 imigran yang diamankan saat ini tinggal 10 imigran saja. "Yang terakhir ini kabur 15 orang," tambahnya.

Menurut catatan Kompas.com, Rudenim Surabaya hanya diperkuat 16 personel yang terdiri dari staf administrasi dan keamanan. Mereka harus mengawasi puluhan imigran gelap itu selama 24 jam. Sementara pada Sabtu dan Minggu, hanya empat petugas keamanan yang bertugas.

Selain keterbatasan jumlah petugas, sebagian besar berasal dari Timur Tengah itu dikenal temperamental. "Petugas kami pernah diancam akan dibunuh. Padahal waktu itu dia mau membersihkan ruangan," katanya.

Untuk itu, saat ini pihak Rudenim berharap ada tambahan petugas. Sehingga nantinya setiap pergantian jaga di akhir pekan, ada petugas yang siap menjaga. "Dan saat ini rencananya ada penambahan sekitar 12 orang dari Kanwil Jatim," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com