Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur DIY: Ideologi Pancasila Tak Membumi

Kompas.com - 01/06/2012, 00:57 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Ideologi Pancasila saat ini tidak membumi, karena nilai-nilainya belum mampu diimplementasikan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Implementasi nilai luhur Pancasila masih sangat jauh dari harapan. Kedudukan Pancasila sebagai penuntun kehidupan berbangsa dan bernegara belum mampu diimplementasikan masyarakat," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia pada Kongres Pancasila IV, meskipun Pancasila diakui sebagai penuntun, masyarakat justru banyak dipandu nilai di luar Pancasila seperti pragmatisme dan primordialisme.

"Nilai itu mungkin dianggap sesuai untuk bertahan dalam masyarakat modern, sehingga masyarakat lebih banyak mengadopsi nilai-nilai dari luar," katanya.

Ia mengatakan, saat ini terjadi kesenjangan nilai dalam pemahaman perspektif Pancasila terutama dalam kaitannya dengan budaya masyarakat.

"Nilai Pancasila seharusnya merupakan kesatuan rasa cipta dan karsa yang memiliki tujuan ke depan untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik," katanya.

Menurut dia, tanpa tujuan masa depan, ideologi Pancasila menjadi tidak menarik. Oleh karena itu, jika ingin membumikan Pancasila sebagai ideologi hidup, bangsa ini harus menjadikannya motor penggerak masyarakat.

"Dalam konteks itu, Pancasila perlu ditransfer dalam bentuk dan model aplikatif, sehingga tidak hanya menjadi mitos atau politis," katanya.

Ia mengatakan, Pancasila tidak akan bisa membumi jika hanya dijadikan mitos tanpa menjadi ideologi praktis masyarakat.

"Kita perlu menjadikan masyarakat mempunyai pijakan pokok nilai Pancasila, sehingga bisa digunakan untuk menyelesaikan perbedaan nilai dengan dasar prinsip musyawarah mufakat damai bermartabat," kata Sultan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com