JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu komponen kotak hitam, flight data recorder (FDR) yang ditemukan oleh warga Cidahu, Bogor, Jawa Barat, diketahui dalam kondisi tidak terbakar. Selanjutnya, komponen tersebut akan diserahkan kepada pihak Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diselidiki.
Kepala KNKT Tatang Kurniadi mengungkapkan, FDR ditemukan pertama kali dalam kondisi baik dan tidak terbakar. Ia membandingkan dengan penemuan cockpit voice recorder (CVR) sebelumnya yang ditemukan dalam kondisi terbakar.
"Jika dilihat dari CVR yang terbakar saja, isinya bagus, mudah-mudahan ini bagus, yakinlah tidak ada apa-apa," ujarnya saat konferensi pers di Terminal Kedatangan, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (31/5/2012).
Ia mengatakan, FDR tersebut dibuat pada tahun 2009 dan berbahan baja dengan ketahanan yang kuat. Sesuai uji coba, komponen tersebut mampu bertahan maksimal 1.300 sampai 1.500 derajat celsius. Selanjutnya, komponen tersebut akan diteliti oleh KNKT untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang memakan 45 korban jiwa tersebut.
"FDR itu berfungsi merekam data penerbangan, kecepatan, ketinggian. Dalam waktu 3 sampai 4 jam di-download dan dianalisa. Setelah itu dipindahkan ke grafik, animasi, ini yang lama," ujarnya.
FDR ditemukan di titik sekitar jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, Rabu (30/5/2012). Pertama kali yang menemukan komponen tersebut adalah warga Cidahu, Bogor, Jawa Barat, berjarak 20 meter dari ekor pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.