Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Konsumsi BBM Bersubsidi Hal yang Salah

Kompas.com - 30/05/2012, 10:48 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat energi Kurtubi menilai upaya pemerintah membatasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah hal yang salah. Menurut dia, bila konsumsi BBM dibatasi maka kegiatan ekonomi masyarakat bisa terganggu. Alhasil, pertumbuhan ekonomi nasional pun tidak mencapai targetnya.

"Kalau BBM dibatasi volumenya sesuai kuota maka ini pasti akan mengganggu kegiatan ekonomi rakyat dan akan mengganggu pertumbuhan ekonomi," kata Kurtubi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (30/5/2012).

Ia menjelaskan, dukungan energi yang cukup dibutuhkan agar ekonomi negara terus bertumbuh. Tahun 2011, ekonomi bisa tumbuh hingga 6,5 persen. Pertumbuhan tersebut diiringi dengan melonjaknya konsumsi BBM bersubsidi melampaui kuota. "Tahun lalu kan mencapai 41,8 juta kiloliter," sambung dia.

Lalu, tahun ini kuota BBM bersubsidi dipatok 40 juta kiloliter. Menurut Kurtubi, konsumsi BBM tahun ini bakal melampaui kuota tersebut mengingat pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi bisa tetap 6,5 persen. "Ini kan enggak mungkin turun sebab kita menginginkan adanya pertumbuhan ekonomi 6,5 persen," tegas Kurtubi.

Kurtubi pun menyebutkan, seharusnya pemerintah mampu menyiapkan volume BBM yang lebih besar dari tahun sebelumnya. "Atau, pemerintah mempercepat konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG)," ujarnya.

Terhadap konversi ini, Kurtubi berharap pemerintah bisa mendahulukan angkutan umum. Setelah itu, kendaraan pribadi juga didorong mengggunakan BBG. "Sudah ada dikemukakan semalam, yakni mempercepat konversi ke BBG. Ini sebaiknya pemerintah buat target yang jelas, misalnya enam bulan semua angkutan umum pindah ke BBG. Pemerintah dan Pertamina membangun infrastrukturnya," papar dia.

Di luar itu, Kurtubi memandang positif instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar Pertamina melakukan pembelian minyak secara langsung dari produsen, tidak lagi lewat perantara. "Semalam sudah bagus Presiden memerintahkan Pertamina untuk membeli langsung dari produsen. Itu kebijakan terobosan yang bagus sekali," papar Kurtubi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com