Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II: Sukhoi Bisa Turun sampai 3.000 Kaki

Kompas.com - 28/05/2012, 15:54 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, area terbang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di wilayah Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012), merupakan wilayah latihan. Wilayah tersebut pun aman untuk pesawat turun hingga ketinggian 3.000 kaki, bahkan ground.

"Rutenya kan dari Halim ke Pelabuhan Ratu. Memang ada permintaan di Atang Sendjaja. Sesuai dengan imbauan di atas Atang Sendjaja itu memang merupakan area latihan sehingga pada saat itu tidak ada penerbangan latihan," sebut Tri, di DPR, Senin (28/5/2012).

Tri menyebutkan, lokasi di mana pilot SSJ100 meminta turun dari ketinggian 10.000 kaki menjadi 6.000 kaki masih berada di wilayah latihan. Hal itu pun telah diakui pemerintah. "Dia minta izin, pemandu ATC (Air Traffic Control) melihat tidak ada penerbangan yang sedang latihan, daerah clear, save, izinkan," sambung Tri.

Bahkan, pesawat SSJ100 pun dimungkinkan untuk turun sampai ketinggian 3.000 kaki. "Dan ketinggian 3.000 kaki pun, sampai ground pun dimungkinkan. Apalagi kalau cuma 6.000 kaki karena itu tempat latihan," tegas Tri.

Tetapi, setiap pesawat mau turun atau naik harus melapor kepada ATC. Dan, apa alasan pilot SSJ100 meminta turun ketinggian, ia tidak bersedia menjawab lebih detail.

Tri menyerahkan hal itu kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Ada komunikasi jelas dengan pilot Sukhoi, tapi kalau mengenai apa yang dibicarakan itu nanti KNKT. Saya tidak mau mendahului KNKT," pungkasnya.

Sekarang ini, Komisi V DPR sedang mengadakan rapat kerja dengan sejumlah pihak terkait jatuhnya pesawat SSJ100 di Gunung Salak beberapa waktu lalu. Raker dihadiri oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan, PT AP II, PT Trimarga Rekatama, KNKT, dan Basarnas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com