Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Himbauan Penghematan Energi Tidak Ada yang Baru

Kompas.com - 27/05/2012, 22:07 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat energi Kurtubi mengatakan, tidak ada yang baru dalam himbauan pemerintah terkait penghematan energi. Namun, kata dia, lima kebijakan penghematan energi tersebut tidak ada salahnya diulang kembali dan harus disertai dengan target yang jelas.

"Tidak ada yang baru tapi diulang kembali tidak ada salahnya," sebut Kurtubi ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (27/5/2012).

Menurut dia, upaya penghematan energi ataupun bahan bakar minyak (BBM) bagus untuk yang dihimbau, seperti kementerian/lembaga (K/L). Dalam rencana penghematan energi nasional, gedung-gedung Pemerintah dihimbau untuk menghemat energi.

"Itu sudah ada sebelumnya tapi diingatkan kembali bahwa misalnya AC kantor nggak boleh di bawah 25 derajat," sambung dia.

Lalu, Kurtubi menilai, pelarangan Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun pembangkit listrik baru berbasis BBM dan menggantikan yang ada dengan non BBM juga baik.

Tetapi, kata dia, pemerintah harus juga memastikan ketersediaan gas yang cukup bagi PLN. "Pemerintah harus menyediakan gas atau batubara untuk PLN," kata dia.

Ia pun berpendapat, konversi BBM ke gas harus merupakan kebijakan utama. Itu harus menjadi konsentrasi pemerintah dan pemerintah harus mempunyai target untuk rencana itu.

"Itu harus menjadi konsentrasi pemerintah sehingga infrastruktur dipercepat. Dibuat target enam bulan angkutan umum pakai gas," pungkas Kurtubi.

Rencananya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumumkan kebijakan penghematan energi secara resmi pada Senin (28/5/2012) besok.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik telah menyebutkan ada lima kebijakan penghematan energi yang akan digulirkan pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com