Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capres Islamis Memimpin

Kompas.com - 26/05/2012, 05:54 WIB

Kairo, Kompas - Calon presiden Mesir dari Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mursi, memimpin perolehan suara sementara pemilihan presiden Mesir dengan meraih 27,7 persen suara. Posisi kedua ditempati Ahmed Shafik, mantan perdana menteri era Hosni Mubarak, dengan 24,6 persen suara.

Wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman melaporkan dari Kairo, Mesir, bahwa hasil sementara itu diperoleh setelah sekitar 90 persen suara selesai dihitung di sejumlah provinsi, Jumat (25/5). Pemilihan presiden (pilpres) di Mesir berlangsung Rabu dan Kamis lalu.

Jika tidak ada perubahan signifikan, Mursi dan Shafik akan bertarung dalam putaran kedua pilpres pada 16-17 Juni. Putaran kedua digelar karena kedua capres belum meraih ambang batas 50 persen + 1 suara, syarat minimal memenangi satu putaran.

Di bawah Mursi dan Shafik ada capres Abdul Munim Abul Futuh yang meraih 20 persen suara dan capres Hamdin Sabahi dengan 19 persen suara.

Di luar dugaan, salah seorang capres yang diunggulkan, yakni mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mousa, sementara ini terlempar dari persaingan. Padahal, dalam beberapa jajak pendapat, Mousa selalu menempati urutan pertama.

Sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), langsung mengklaim kemenangan. Wakil Ketua FJP Essam Erian mengatakan, Mursi sementara ini unggul atas lawan-lawannya. Namun, ia menambahkan, FJP akan menghormati hasil pilpres, siapa pun pemenangnya.

Media online Alyoum Sabi’ menyebut Mursi unggul sementara di sembilan provinsi dari total 27 provinsi di Mesir. Menurut laporan beberapa media lain, Mursi unggul di Provinsi Wadi al Gadid, Suez, Asyut, Al-Qina, Al-Menia, Fayoum, Al-Gharbiyah, dan Al-Manoufiyah.

Sementara itu, Sabahi unggul di Provinsi Kafr el-Sheikh. Di Alexandria, Sabahi sementara ini unggul di 19 tempat pemungutan suara dari total 44 TPS yang sudah dihitung. Mousa unggul di Provinsi Kairo dan Al-Qalyubiyah.

Hasil ini menunjukkan, rakyat Mesir terbelah antara mereka yang takut negeri itu kembali diperintah oleh sisa-sisa rezim lama Mubarak dan mereka yang takut kelompok islamis akan mendominasi negara itu.

Bisa berubah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com