Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Rusia dan Indonesia Dilibatkan dalam Transkrip CVR

Kompas.com - 25/05/2012, 13:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Percakapan pilot Sukhoi Superjet 100 yang terekam dalam komponen kotak hitam, cockpit voice recorder (CVR) berhasil ditranskrip tim penyelidik dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dalam proses transkrip percakapan itu, tim melibatkan beberapa pilot asal Rusia dan Indonesia.

Demikian diungkapkan Ketua Penyelidik Kecelakaan Sukhoi dari KNKT, Prof Mardjono Siswosuwarno, Jumat (25/5/2012), saat dihubungi Kompas.com. "Proses transkrip ini cukup sulit karena harus ditulis detik per detik dan tidak boleh salah. Makanya, kami juga melibatkan pilot Rusia dan Indonesia," ujar Mardjono.

Ia menjelaskan rekaman berdurasi 20 menit itu awalnya didengarkan. Setelah itu, ditranskrip ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Rusia. Di dalam proses transkrip itu, kata Mardjono, selain melibatkan penerjeman juga diperlukan peran dari pilot asal Rusia dan Indonesia.

"Tugas pilot-pilot itu untuk memberikan tambahan informasi terkait situasi dan nuansanya, karena kita butuh gambaran situasinya tidak hanya tertulis saja," papar Mardjono.

Di dalam tim penyelidik KNKT untuk kasus kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, pemerintah melibatkan sejumlah akademisi. Mardjono sendiri adalah seorang Guru Besar dari Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia dipercaya Ketua KNKT untuk meneliti kecelakaan yang menewaskan 45 orang tersebut.

Selain akademisi dalam negeri, tugas KNKT juga dibantu oleh tim KNKT dari Rusia yang memberikan sejumlah informasi soal aspek komponen mesin dari pesawat komersil canggih tersebut. Tim KNKT juga sudah mendapatkan data riwayat awak pesawat yang dipimpin oleh Pilot Alexander Yablonstev, mantan kosmonot Rusia.

Seluruh data itu nantinya akan dikumpulkan dan menjadi pendukung temuan tim yang didapat dari kotak hitam. Mardjono mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa membuka hasil percakapan apa saja yang didapat tim.

"Percakapan itu tidak bisa disampaikan karena memang masih harus diteliti," ucap Mardjono.

KNKT menargetkan waktu satu tahun untuk mendapat hasil investigasi menyeluruh. Nantinya, hasil investigasi itu akan diungkap ke publik melalui situs Kementerian Perhubungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com