Iran Dorong Harga Minyak Naik

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik dari posisi terendah dalam tujuh bulan menyusul adanya perbedaan pendapat antara sejumlah negara-negara negosiator dengan Iran dalam pertemuan proyek nuklirnya di Baghdad. Iran merupakan produsen minyak OPEC terbesar kedua setelah Arab Saudi.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Juli naik 76 sen menjadi 90,66 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, Kamis (24/5/2012) waktu setempat. Sedangkan harga minyak mentah jenis Brent untuk penetapan Juli naik 99 sen, atau 0,9 persen menjadi 106,55 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.

Sejumlah negara yang terdiri dari China, Perancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat sedang bernegosiasi dengan Iran terkait proyek nuklirnya. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, mengatakan, negosiasi terus berkembang sekalipun ada sejumlah hambatan yang menghalangi.

Negara-negara tersebut berusaha menekan Iran  untuk menghentikan pengolahan uranium dalam proyek nuklirnya. Catherine pun mengatakan, Iran menyajikan lima poin rencana dan bersedia untuk membahas produksi uraniumnya yang ditingkatkan ke level 20 persen. Akan tetapi, sejauh ini Iran belum mau berjanji bahwa proyek nuklirnya bukan merupakan proyek berbahaya. "

Taktik Iran adalah untuk membuat seolah-olah mereka ingin berbicara tetapi tidak ada sesuatu yang riil di sana," sebut Kyle Cooper, Direktur Penelitian Komoditas IAF Advisors, di Houston, Kamis waktu setempat. Kyle menyebutkan, itu lebih kepada diskusi tetapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.