Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon: Tuduhan Rusia Omong Kosong

Kompas.com - 24/05/2012, 23:12 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), George Little, Kamis (24/5/2012), menepis spekulasi yang beredar di Rusia bahwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) di Indonesia adalah akibat sabotase AS. Little menyebut tuduhan dinas intelijen militer Rusia itu sebagai omong kosong.

Sebelumnya, spekulasi soal sabotase itu beredar kali pertama dalam artikel "Apakah Orang Amerika Terlibat dalam Kecelakaan Superjet?" yang dimuat tabloid Komsomolskaya Pravda di Rusia, Kamis. Menurut artikel itu, perusahaan-perusahaan dirgantara di AS punya kepentingan agar SSJ100 gagal.

"Kami menyelidiki teori bahwa kecelakaan itu adalah sebuah sabotase industrial," tutur seorang pejabat GRU, dinas intelijen militer luar negeri Rusia, kepada tabloid tersebut.

Menurut pejabat yang tak disebutkan namanya itu, GRU sudah lama memantau aktivitas Angkatan Udara AS (USAF) di bandar udara di Jakarta. Tidak disebutkan bandar udara mana yang dimaksud pejabat tersebut.

"Kami tahu mereka memiliki teknologi spesial yang bisa mengacak sinyal komunikasi dari darat atau menyebabkan sistem pembacaan data di pesawat menjadi tak berfungsi. Mungkin inilah masalah sesungguhnya pada peristiwa itu," tutur pejabat tersebut.

Pesawat SSJ100 jatuh menabrak dinding tebing di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012), saat penerbangan peragaan dalam rangka tur promosi. Kecelakaan itu menewaskan 45 orang di dalam pesawat, termasuk seorang warga negara AS.

SSJ100 adalah pesawat penumpang pertama rancangan asli Rusia sejak Uni Soviet runtuh, dan diharapkan akan menjadi awal kebangkitan industri penerbangan sipil di negara itu.

Kantor berita Agence France Presse (AFP) menyebut, Rusia punya kebiasaan menyalahkan negara lain atas berbagai musibah atau kecelakaan besar yang terjadi di Rusia. Pada Agustus 2000, saat kapal selam nuklir Kursk milik AL Rusia tenggelam di Laut Barents, seorang komandan AL Rusia menyalahkan AL Amerika Serikat, hanya karena waktu itu ada beberapa kapal perang AS di sekitar lokasi latihan militer yang melibatkan Kursk.

Kemudian tahun lalu, mantan Kepala Badan Luar Angkasa Rusia Yury Kotev kembali menyalahkan AS sebagai penyebab kegagalan penerbangan wahana luar angkasa Phobos Grunt yang sedianya akan menuju Bulan. Menurut Kotev, pancaran radar AS membuat wahana itu gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com