AMBON, KOMPAS.com -- Penyelenggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional XXIV di Ambon, Maluku, 8-19 Juni 2012, akan menjadi contoh terjalinnya kerukunan antarumat beragama bagi daerah lain di Indonesia. Ini karena besarnya dukungan umat non-Muslim pada pelaksanaan MTQ tersebut.
"Dukungan dari umat non-Muslim untuk kesuksesan MTQ di Ambon ini sangat membanggakan. Karena itu, kesuksesan MTQ sekaligus akan menjadi model bagi kerukunan antarumat beragama di daerah lain," kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat meninjau persiapan MTQ di Ambon, Kamis (24/5/2012).
Bentuk dukungan itu kini terlihat dengan dipasangnya lampion dari botol plastik berbentuk bulan dan bintang di sejumlah wilayah yang mayoritas warganya beragama Kristen.
Selain itu, dukungan akan terlihat saat acara pembukaan dan penutupan MTQ. Sebanyak 1.500 penari, pemain musik, dan paduan suara dalam dua acara tersebut bakal melibatkan umat non-Muslim. Saat MTQ berlangsung, salah satu lomba juga akan diadakan di Universitas Kristen Indonesia Maluku.
Dukungan yang besar itu, menurut Suryadarma, sekaligus menegaskan tidak ada masalah dengan hubungan antarumat beragama di Ambon. Hubungan antarumat beragama masih terjalin erat meski sempat terusik akibat bentrokan antar warga yang terjadi di sebagian kecil wilayah di Ambon, 15 Mei 2012.
"Provokator yang menginginkan Ambon kembali rusuh seperti tahun 1999 memang masih ada tetapi aksi mereka tidak akan sampai menggagalkan MTQ. Jadi tidak perlu ada peserta MTQ yang khawatir karena kondisi Ambon sekarang aman," tuturnya.
Nantinya, diperkirakan akan ada 4.000 orang dari berbagai daerah di Indonesia yang datang mengikuti MTQ di Ambon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.