Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkreasi Mencari Solusi Hemat Energi

Kompas.com - 22/05/2012, 11:36 WIB

Energi ada di sekitar kita. Tinggal kita bisa mengolahnya atau tidak. Asalkan mau berusaha, tidak ada cerita krisis energi. Demikian prinsip dari anak muda di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ini. Melalui pembelajaran dan latihan di sekolah, mereka belajar mencari solusi hemat energi.

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gending, Probolinggo, misalnya, mengembangkan teori Brown Gas yang memungkinkan air bercampur bensin bisa menimbulkan energi. Teorinya, proses elektrolisis air menghasilkan gas hidrogen dan oksigen yang bercampur uap bensin menjadi bahan bakar motor.

Siswa SMKN 1 Gending dalam tiga tahun ini mendesain sepeda motor berbahan bakar bensin bercampur air. Dari beberapa kali uji coba, bensin yang diberi tambahan air bisa dihemat hingga 60 persen.

”Kami memanfaatkan proses elektrolisis air untuk dicampur bensin. Percampuran keduanya bisa menghasilkan energi untuk motor. Kami ingin kreasi seperti ini mampu menghemat bahan bakar minyak. Dengan 800 mililiter air ditambah 3,5 liter bensin bisa digunakan menempuh jarak 234 kilometer antara Surabaya-Trenggalek,” kata Khoironil, siswa SMKN 1 Gending.

Jika kebutuhan bahan bakar selama Surabaya-Trenggalek dinominalkan, pengendara motor bersuplemen air itu hanya perlu Rp 15.000 untuk biaya BBM. Padahal, pada kondisi normal menghabiskan Rp 25.000.

”Kami ingin menyempurnakan tampilan booster air suplemen ini agar jangan di luar, namun di bagasi motor agar praktis,” ujar Hadi Kurniawan, guru kimia SMK Negeri 1 Gending.

Selain itu, Khoironil berharap perpaduan air dan bensin juga bisa diterapkan di berbagai bidang agar masyarakat tidak kalang kabut jika harga BBM naik.

SMKN 1 Kotaanyar, Probolinggo, juga tengah bangga dengan kreasinya berupa mobil berbahan bakar elpiji. Elpiji 3 kilogram dirakit jadi bagian mobil, diberi pengaman dan tuas tersendiri sehingga bisa menggantikan peran bensin. Tak ada perubahan pada sistem kerja mobil itu.

”Sistem kerjanya tetap. Kami hanya menambahkan pengaman dan tuas. Pengembangan sederhana ini bisa mengurangi pemakaian BBM. Jika dikembangkan lagi, bisa untuk banyak hal,” ujar Agus Wijanarko, guru teknik di SMKN 1 Kotaanyar. Pemakaian elpiji bisa juga digunakan untuk mengganti bahan bakar pada pompa untuk menarik air di sawah.

Selain dua karya pengembangan itu, juga masih ada karya SMK lain yang mengarah pada penghematan energi, misalnya mobil tenaga surya.

”Meski mobil tenaga surya kreasi kami ini kecepatannya masih 30 kilometer per jam, kalau disempurnakan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat. Saat ini, kendaraan ini mungkin hanya cocok untuk jalan santai. Namun, ke depan kalau sudah disempurnakan, harapannya bisa digunakan untuk angkutan di desa atau berbagai keperluan lain,” ujar Iwan Kurniawan, siswa SMKN 1 Wonomerto, Probolinggo, yang berkreasi membuat mobil tenaga surya. Dari beberapa karya itu, sebenarnya publik bisa berhemat BBM. (Dahlia Irawati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com