JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi berencana memeriksa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng terkait penyelidikan proyek pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat. Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengatakan, Andi akan diperiksa pada pekan ini atau pekan depan.
"Memang ada rencana meminta keterangan Menpora Andi Mallarangeng kalau enggak pekan ini, ya pekan depan," kata Johan di Jakarta, Senin (21/5/2012). Menurut Johan, Andi akan dimintai keterangan terkait proses pengadaan proyek Hambalang tersebut. KPK tengah menelusuri indikasi tindak pidana korupsi terkait pembangunan proyek dan sengketa lahan Hambalang.
Sejauh ini, lebih dari 60 orang telah diperiksa KPK. Mereka di antaranya istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila, Direktur Utama PT Duta Graha Indah (PT DGI) Dudung Purwadi; Manajer Pemasaran PT DGI Mohamad El Idris; mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam; Kepala Badan Pertahanan Nasional Joyo Winoto; anggota Komisi II DPR asal Fraksi Partai Demokrat, Ignatius Mulyono; pejabat PT Adhi Karya, Mahfud Suroso, Sekretaris Departemen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat Munadi Herlambang, dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Dituding terima uang Hambalang
Penyelidikan kasus pembangunan pusat olahraga Hambalang ini berawal dari temuan KPK saat melakukan penggeledahan di kantor Permai Grup (perusahaan Nazaruddin), beberapa waktu lalu terkait penyidikan kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games. Nazaruddin yang juga terdakwa kasus itu menyebut keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang. Nazaruddin mengatakan, ada aliran dana Hambalang ke Anas.
Dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun lalu, kata Nazaruddin, Anas membagi-bagikan hampir 7 juta dollar AS kepada sejumlah dewan pimpinan cabang. Uang 7 juta dollar AS tersebut, katanya, berasal dari pihak Adhikarya, pelaksana proyek Hambalang. Selain menuding Anas, Nazaruddin juga menyebut Andi dapat uang Rp 10 miliar dari proyek Hambalang. Uang tersebut, katanya, diberikan oleh Mahfud Suroso, pengusaha yang disebut sebagai orang dekat Anas Urbaningrum.
"Dari Rp 100 miliar ke Yulianis, Rp 50 miliar ke Andi katanya Mahfud waktu itu Rp 10 miliar," kata Nazaruddin seusai diperiksa KPK, (13/4/2012).
Andi dilapori
Soal Sertifikat Hambalang, nama Andi juga disebut dalam persidangan Muhammad Nazaruddin. Ketua Komisi X DPR Mahyuddin saat bersaksi untuk Nazaruddin mengungkapkan kalau Nazaruddin pernah melapor ke Andi bahwa sertifikat Hambalang selesai diurus.
Laporan tersebut disampaikan Nazaruddin ke Andi dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Andi, sekitar Januari 2010. Pertemuan tersebut diikuti Mahyuddin, Nazaruddin, Andi, dan Angelina Sondakh. Merespons laporan Nazaruddin, menurut Mahyuddin, Andi mengucapkan "terima kasih".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.