JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terutama aparat kepolisian diminta jangan meremehkan perkembangan paham radikalisme di negeri pluralis seperti Indonesia. Sikap meremehkan seperti itu dinilai sepanjang masa reformasi ini telah dan terus terjadi, dilakukan terutama oleh aparat keamanan, terutama institusi Kepolisian RI.
Hal itu kemudian berdampak semakin memarakkan keberadaan kelompok-kelompok radikal bebas. Peringatan itu dilontarkan Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, Kamis (17/5/2012).
"Semakin toleran aparat pemerintah, terutama polisi, pada radikalisme maka semakin luas 'kondisi juang' yang terbentuk. Bukan tidak mustahil akan muncul daerah-daerah radikal tertentu. Penahapan menuju ke sana sudah berhasil terjadi di beberapa daerah di Indonesia sekarang," ujar Hasanuddin.
"Polri pastinya sudah paham kalau personel-personel kelompok radikal itulah yang menjadi sumber daya manusia potensial untuk direkrut kelompok teroris," tambah Hasanuddin. Lebih lanjut Hasanuddin mengingatkan, jangan pernah berharap teroris di Indonesia akan habis selama radikalisme tak ditangani dengan serius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.