Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Area Pencarian FDR Diperluas

Kompas.com - 16/05/2012, 17:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih terus mencari keberadaan Flight Data Recorder (FDR), salah satu komponen kotak hitam atau black box yang masih belum diketahui keberadaannya. Area pencarian FDR diperluas di sekitar tebing Gunung Salak, Jawa Barat.

Hal ini diungkapkan Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo, Rabu (16/5/2012), di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Daryatmo juga menambahkan bahwa lokasi FDR diperkirakan ada di sekitar lokasi penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR).

"Kalau kami melihat dari apa yang kami temukan kemarin, peralatan komunikasi, kemudian CVR 100 meter dari reruntuhan ekor, maka kami memperkirakan bahwa FDR ini barang kali tidak jauh dari itu," ujar Daryatmo.

Oleh karena itu, sejak siang tadi, lanjutnya, area pencarian diperluas. "Diperluas lagi dalam pencarian FDR ini. Beberapa radius sesuai dengan kemampuan kami," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, CVR yang merupakan komponen kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 ditemukan tim Kopassus pada Selasa (15/5/2012) pagi di tebing Gunung Salak, Jawa Barat.

Lokasi penemuan kotak hitam berada di kedalaman 600 meter dari puncak Gunung Salak dan 100 meter dari lokasi ditemukannya ekor pesawat Sukhoi Superjet 100.

Kotak hitam ini akan menjadi elemen penting bagi KNKT untuk meneliti penyebab terjadinya kecelakaan pesawat buatan Rusia tersebut.

Di dalam kotak itu terdapat perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) dalam pesawat terbang.

Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam melainkan berwarna jingga (oranye).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com