Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parasut Itu Ada, Kenapa Laporan Anggota Kopassus Dibantah?

Kompas.com - 16/05/2012, 08:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pengamat intelijen Marsekal Muda (purn) Prayitno Ramelan meyakini bahwa kesaksian anggota Kopassus Sertu Abdul Harris yang melaporkan temuan adanya jenazah pilot berparasut di tempat kejadian jatuhnya pesawat Sukhoi sebagai benar. Prayitno meyakini keterangan anggota Kopassus itu pembuka penyelidikan selanjutnya.

"Salah satu syarat menjadi anggota Kopassus adalah sudah mengikuti Separkoad (Sekolah Para dan Komando TNI AD), artinya dia juga penerjun. Nah, di situlah asumsi saya mengatakan bahwa Haris faham dan bisa membedakan yang namanya parasut dengan perlengkapan terbang lainnya," kata Prayitno sebagaimana disampaikannya melalui tulisan di Kompasiana, Rabu (16/5) dinihari tadi.

Prayitno dalam tulisannya di media sosial itu menyertakan video yang diunggah dari Youtube mengenai wawancara Sertu Abdul Harris dengan wartawan stasiun televisi MetroTV. Menurut dia, keterangan Harris ini sangat penting sebagai pembuka jalan penyelidikan jatuhnya pesawat sipil Sukhoi lebih lanjut. "Aneh, itulah yang kita rasakan, bahwa informasi kecil itu akan menjadi sangat penting dalam penyelidikan kecelakaan pesawat terbang," tulisnya.

Penjelasan soal adanya parasut yang mengembang di lokasi jatuhnya Sukhoi SSJ100 itu menurut Prayitno dibenarkan dan dijelaskan oleh Ketua KNKT Rusia, Serge Korostiev, yang mengatakan parasut memang menyatu dengan peralatan untuk bertahan hidup (survival kit), yang disimpan pesawat bersama peralatan lainnya. ”Parasut berada di dalam satu boks kontainer yang merupakan survival kit kalau pesawat harus mendarat secara darurat,” kata Korostiev melalui penerjemah saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa (15/5/2012), sebagaimana ditulis Prayitno.

"Kini kita menjadi jelas bahwa SSJ100 tersebut memang dilengkapi dengan parasut, berarti informasi dari Sertu Abdul Harris benar adanya. Hanya yang belum jelas dan perlu penjelasan bagaimana parasut terpasang ke tubuh pilot itu. Yang jelas parasut dengan survival kit terlempar saat terjadi impact dan mungkin terlempar bersama-sama dengan pilot, atau pilot sudah memakai parasut sebelum terjadinya impact. Itulah misteri yang belum terjawab, dan ini penting sekali nilai  informasi intelijennya," demikian Prayitno. 

Bagaimana analisa intelijen Prayitno berikutnya, simak artikel lengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com