Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukhoi Minta Kotak Hitam Dibuka di Rusia, Indonesia Menolak

Kompas.com - 14/05/2012, 17:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Produsen Sukhoi Superjet 100 sempat meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia untuk membuka rekaman kotak hitam atau black box di Rusia, dan bukan di Indonesia. Namun, permintaan itu akhirnya ditolak KNKT yang bersikeras agar rekaman itu tetap dibuka di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Masrury selaku Ketua Subkomite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT, Senin (14/5/2012), dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Mereka minta untuk dibuka di sana. Tapi regulasinya adalah negara yang mengalami kejadian yang melakukan. Maka kami akan lakukan proses download dan analisis di sini supaya investigasi obyektif," ucap Masrury.

Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan untuk menganalisis rekaman kotak hitam yang terdiri dari dua rekaman, yakni perekam data penerbangan (flight data recorder atau FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder atau CVR) tersebut.

Namun, untuk menelitinya, Masrury mengakui pihaknya membutuhkan alat-alat pengunduh yang sesuai. Jika rekaman ditemukan utuh dan tidak rusak, maka akan bisa langsung dianalisis. Namun, apabila rusak, maka KNKT memerlukan FDR dan CVR baru yang sesuai.

"Untuk itu, kami sudah koordinasi dengan Sukhoi, mereka siapkan FDR dan CVR baru yang memorinya bisa diunduh di Indonesia," ujar Masrury.

Namun, jika memori rekaman itu tetap tidak bisa diunduh, maka akan langsung dibawa ke pabrik pembuat FDR dan CVR. "Kalau memori tidak bisa dibuka di sini, kami akan kirim ke pabrik FDR tersebut. Biasanya di Amerika, tapi harus dilihat dulu negara produsennya," kata Masrury.

Adapun kotak hitam adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi. Umumnya merujuk pada FDR dan CVR dalam pesawat terbang. Fungsi kotak hitam ini adalah merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

Kotak hitam menjadi elemen penting bagi penyelidikan investigasi sebuah kecelakaan pesawat. Investigasi terhadap kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012), sedang dilakukan.

Dua negara, yakni Indonesia dan Rusia, membuat tim gabungan untuk mengidentifikasi jenazah korban dan juga meneliti penyebab tabrakan yang membuah 45 penumpangnya menjadi korban. Ada sekitar 41 ahli yang diterjunkan Rusia dalam investigasi kecelakaan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

    Nasional
    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

    Nasional
    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

    Nasional
    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

    Nasional
    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

    Nasional
    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Nasional
    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    Nasional
    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Nasional
    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Nasional
    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

    Nasional
    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    Nasional
    'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    "Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    Nasional
    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Nasional
    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com