Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Sukhoi Ancam Industri Rusia

Kompas.com - 12/05/2012, 01:46 WIB

Warsawa, Kamis - Kecelakaan pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100 di Tenjolaya, Cidahu, lereng Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5), mengancam kelangsungan industri pesawat terbang sipil Rusia.

”Jika penyebabnya adalah kesalahan pilot, dampaknya tak akan terlalu buruk terhadap industri dirgantara Rusia. Namun, jika penyebabnya masalah teknis pada pesawat, pengaruhnya akan sangat besar pada persepsi pelanggan pesawat itu dan kapasitas pemesanannya,” tutur Tom Chruszcz, Direktur Lembaga Pemeringkat Fitch Ratings, di Warsawa, Polandia, Kamis.

Fitch memprediksi, kecelakaan tersebut akan berdampak negatif terhadap pemesanan Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) dalam jangka pendek. Meski demikian, Fitch tak akan menurunkan peringkat kredit Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC)—perusahaan pembuat SSJ100—yang kini berstatus BB/Stabil.

Sejauh ini, Sukhoi sudah menerima pesanan 170 SSJ100, termasuk dari maskapai Blue Panorama Airlines di Italia (12 unit), Interjet di Meksiko (15 unit), serta dua maskapai Indonesia, yakni Sky Aviation (12 unit) dan Kartika Airlines (30 unit).

Direktur Komersial Kartika Airlines Aditya Wardana, hingga Jumat malam, menegaskan, tak ada perubahan dalam pemesanan SSJ100. ”Masih sesuai jadwal, akan datang bulan Desember,” tuturnya.

Sementara General Manager PT Sky Aviation Sutito Zainudin menyatakan belum bisa menjawab pertanyaan soal kelanjutan rencana pembelian pesawat itu. ”Tentu kami belum dapat bicara soal pembelian,” ujar Sutito.

Masih jauh

Dengan harga 30 juta dollar AS hingga 35 juta dollar AS per unit, Fitch menyatakan, jumlah pesanan sebesar itu masih jauh dari titik impas investasi program pesawat tersebut.

Akhir tahun lalu, bank pembangunan nasional Rusia, Vnesheconombank, mengucurkan kredit tambahan sebesar 1 miliar dollar AS kepada SCAC. Dana sebesar itu akan digunakan untuk merestrukturisasi utang SCAC dan membiayai program pengembangan SSJ100.

Selain SSJ100, pabrikan pesawat lain dari Rusia, Irkut, juga sedang mengembangkan MS-21, pesawat jet penumpang berkapasitas 150 tempat duduk, untuk bersaing langsung dengan Boeing 737 dan Airbus A-320.

Namun, pemasaran pesawat-pesawat buatan Rusia itu menghadapi tantangan besar terkait dengan citra pesawat Rusia yang sering mengalami kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir.

Para pengamat penerbangan menegaskan, Sukhoi harus segera menjelaskan penyebab kecelakaan di Indonesia. ”Jika penyebabnya kesalahan teknis, dampaknya akan sangat serius bagi mereka. Namun, jika penyebabnya kesalahan pilot atau menara pengendali lalu lintas udara, tak akan terlalu buruk karena mereka bisa berdalih, yang salah bukan pesawatnya,” tutur Tom Ballantyne, pengamat penerbangan dari Sydney, Australia.

(Reuters/AP/AFP/DHF/RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com