JAKARTA, KOMPAS.com - Semua unsur di Partai Golkar diyakini akan tunduk pada keputusan rapat pimpinan nasional atau rapimnas Golkar yang akan menetapkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Rapimnas itu dijadwalkan digelar pada 22 Juni 2012.
Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Leo Nababan menjelaskan, perbedaan pandangan biasa terjadi di internal Golkar menjelang pengambilan keputusan. "Tapi begitu rapimnas diputuskan pasti taat azas," kata Leo ketika dihubungi, Rabu (9/5/2012).
Leo menjelaskan, DPP Golkar telah menjelaskan berbagai hal mengenai penetapan Ical sebagai capres pada rapimnas mendatang dalam pertemuan dengan dewan pertimbangan Golkar semalam. Salah satu tokoh Golkar yang hadir yakni Akbar Tandjung.
"Setelah dipaparkan terserah bisa memahami atau tidak. Karena pencapresan Ical sudah dibahas di rapimnas dua tahun lalu. Jadi bukan tiba-tiba," kata Leo.
Rencana penentapan Ical sebagai capres itu, lanjut Leo, sudah disampaikan kepada seluruh pengurus DPD II tingkat kabupaten/kota. Menurut dia, hanya Muntasir Hamid, Ketua DPD II Banda Aceh yang menolak mendukung Ical sebagai capres.
Leo memastikan bahwa Muntasir akan dikeluarkan sebagai kader jika masih menolakan Ical sebagai capres setelah diputuskan rapimnas nanti. "Karena di Golkar sebelum pengambilan keputusan bisa beda pendapat. Setelah putusan harus taat azas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.