Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majelis Tinggi Demokrat Tetapkan Capres pada 2013

Kompas.com - 09/05/2012, 01:59 WIB

Jakarta, Kompas - Meski sejumlah partai politik sudah ramai mengorbitkan calon presiden yang akan diusung dalam Pemilihan Umum Presiden 2014, Partai Demokrat tetap bergeming. Demokrat baru akan menetapkan capres pada 2013 melalui keputusan majelis tinggi partai.

”Pencalonan presiden itu masih lama, kami belum memikirkan. Sekarang ini program pemerintah dulu yang kami fokuskan,” kata anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Syarief Hasan, Selasa (8/5), di Jakarta.

Syarief menepis anggapan, minimnya suara pencalonan presiden dari internal Demokrat karena krisis kader yang layak menjadi capres. ”Bukan (krisis kader) begitu, tapi kami memang belum membicarakannya,” katanya.

Beberapa hari lalu justru mengemuka kabar dari Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan yang mengusulkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai capres yang dapat diusung Demokrat. Pendamping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada masa 2004-2009 ini merupakan kader dan mantan Ketua Umum Partai Golkar.

Syarief menilai usulan tersebut wajar. Menurut dia, siapa pun bisa saja diusung Demokrat sebagai capres. Meski demikian, Partai Demokrat belum melakukan penjaringan nama calon yang akan diusung.

Secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didi Irawadi mengatakan, pencalonan presiden oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat tetap memprioritaskan kader-kader terbaik partai. Demokrat juga membuka kesempatan bagi putra terbaik bangsa untuk juga diusung dalam pilpres mendatang.

Majelis Tinggi Partai Demokrat terdiri atas 8 orang, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Dewan Pembina), Marzuki Alie (Wakil Ketua Dewan Pembina), dan Anas Urbaningrum (Ketua Umum). (why)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com