Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irshad Manji: Buku Saya Bukan tentang Gay dan Lesbian

Kompas.com - 07/05/2012, 21:22 WIB
Tenni Purwanti

Penulis

Pesan kedua saya dalam buku ini adalah bahwa budaya bukanlah sesuatu yang sakral. Fenomena yang saya tangkap dalam kehidupan umat Muslim saat ini adalah bahwa umat Muslim hidup dalam tradisi dan budaya, yang dibentuk oleh manusia, bukan oleh Tuhan.

Di Indonesia, misalnya, ketika kita masuk ke madrasah-madrasah, yang diajarkan oleh ulama adalah, "Jangan bertanya, dengarkan perkataan saya dan turuti!"

Kaum muda diberikan doktrin tanpa diberi kesempatan untuk berdiskusi, untuk bertanya. Maka, saya menuliskan sebuah buku yang menjelaskan kembali tentang ijtihad, tentang mencari sebuah kebenaran yang tertulis di dalam Al Quran.

Pesan ketiga adalah janganlah menjadi kaum moderat, tetapi jadilah kaum reformis; karena menjadi moderat tidaklah berguna.

Mengapa Anda meluncurkan buku di Indonesia, bukan di negara-negara Islam lainnya?

Bagi saya, Indonesia adalah salah satu model negara yang memiliki warga yang cukup berpikiran terbuka, sangat bertoleransi, dan sangat ramah. Empat tahun lalu, saat saya meluncurkan buku saya The Trouble With Islam Today' di Indonesia, saya merasa begitu diterima. Namun, ternyata saat ini keadaannya sudah berbeda. Orang lebih takut kepada mafia, gengster, dan yang lainnya, yang menghalangi kebebasan berbicara dan berpendapat.

Bagaimana pendapat Anda tentang diskusi buku di Salihara?

Saya sangat menyayangkan ada kelompok orang yang memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Sebaliknya, saya salut kepada teman-teman yang hadir di Salihara, yang tetap berada di samping saya, di sekitar saya, dan tetap mendukung saya meski dalam tekanan.

Apakah ada yang ingin Anda sampaikan kepada massa yang membubarkan diskusi buku Anda?

Saya ingin mengatakan bahwa Anda memiliki hak untuk tidak berpihak kepada saya, Anda memiliki hak untuk tidak setuju dengan pendapat saya, Anda punya hak untuk mempertahankan pendapat Anda sendiri, tetapi Anda tidak punya hak untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain. Anda tidak punya hak untuk memaksakan kehendak Anda agar diterima semua orang. Islam mengajarkan tentang perdamaian dan bukan kekerasan. Jangan membenci orang lain seolah-olah Anda adalah Tuhan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com