Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Mentah Turun, Program Pengendalian BBM Tetap Jalan

Kompas.com - 07/05/2012, 13:54 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, turunnya harga minyak mentah dunia pada angka 90 dollar AS tak memengaruhi program pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga minyak dunia bersifat dinamis sehingga tetap ada peluang untuk naik kembali.

"Berapa pun harga crude oil (minyak mentah), kita harus berpikir jangka panjang, yaitu dengan menggunakan teknologi yang hemat bahan bakar," kata Hatta kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (7/5/2012).

Salah satu yang tengah diwacanakan adalah penggunaan bahan bakar gas dengan bantuan konverter kit. Pemerintah tengah mengupayakan agar alat ini dapat segera tersedia untuk publik. Penggunaan gas dikedepankan karena Indonesia memiliki cadangan gas yang banyak.

Kendati demikian, sambung Hatta, pemerintah bersyukur harga minyak mentah dunia turun. Pemerintah berharap tidak ada gejolak yang dapat membuat harga minyak mentah dunia melambung tinggi. "Kita bersyukur, artinya, beban fiskal kita tidak terlalu berat," kata Hatta.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, kementeriannya akan mengeluarkan larangan pemakaian premium bersubsidi untuk mobil dinas pemerintah pusat dan daerah di wilayah Jabodetabek, Jawa, dan Bali. Selain itu, mobil barang yang digunakan bagi kegiatan perkebunan dan pertambangan dilarang menggunakan jenis BBM bersubsidi berupa solar. Perusahaan itu wajib menyediakan tempat penyimpanan BBM dengan kapasitas sesuai kebutuhan.

Pemerintah juga akan mengeluarkan peraturan Menteri ESDM tentang percepatan program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) dimulai di Jawa, juga kampanye gerakan hemat energi dimulai dari gedung pemerintah. Dalam konversi BBM ke BBG, ada tiga komponen yang harus digarap, yakni pasokan gas, konverter, dan infrastruktur penyediaan SPBG.

"Pasokan gas sudah ada. Kami sedang menyiapkan 14.000 konverter, akan mulai diimpor sementara menunggu kemampuan nasional, dan untuk kendaraan umum akan kami gratiskan. Perizinan untuk SPBG akan dipercepat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com