Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Konsumsi BBM Bersubsidi 43,5 Juta Kiloliter

Kompas.com - 04/05/2012, 17:29 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan, realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini mencapai 43 juta kiloliter (KL).

Hal ini disebabkan pemerintah memutuskan menunda penerapan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi, untuk mobil pelat hitam berdasarkan kapasitas mesin tertentu (cc mobil).

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Evita H Legowo, Jumat (4/5/2012), di Jakarta, jika tidak ada upaya apa pun untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi, maka realisasi konsumsi BBM bersubsidi tahun ini bisa menembus angka 47 juta KL.

Padahal, dalam APBN Perubahan 2012, kuota BBM bersubsidi ditetapkan 40 juta KL. Jika Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis BBM tertentu dilaksanakan secara konsekuen, maka realisasi konsumsi BBM bersubsidi bisa dikendalikan menjadi 44 juta KL.

Aturan presiden itu antara lain menetapkan siapa saja yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi, dan ada alokasi BBM bersubsidi dari Badan Pengatur Hilir Migas bekerja sama dengan pemerintah daerah. Jika kemudian pemerintah melaksanakan program penghematan BBM bersubsidi, maka pemerintah menargetkan konsumsi BBM bersubsidi bisa dikendalikan menjadi 43,5 juta KL.

Beberapa program penghematan yang akan diterapkan, antara lain larangan pemakaian BBM bersubsidi bagi mobil dinas di Jawa dan Bali, mengurangi jumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU), yang menyediakan BBM Bersubsidi di kawasan elit, pemberlakukan hari bebas BBM bersubsidi di Jabodetabek.

"Kalau kemudian diikuti dengan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi untuk mobil dengan kapasitas mesin tertentu, sebenarnya volume BBM bersubsidi bisa ditekan menjadi 42 juta KL," kata Evita.

Akan tetapi, karena pemerintah menunda implementasi rencana pembatasan BBM bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin itu, maka konsumsinya bisa lebih dari itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com