Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Berharap kepada Angelina

Kompas.com - 03/05/2012, 09:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesediaan Angelina PP Sondakh sebagai pelaku yang ikut membongkar kejahatan (justice collaborator) akan berkontribusi besar dalam penuntasan kasus korupsi proyek wisma atlet SEA Games dan proyek di sejumlah universitas. Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi sebaiknya jangan berharap Angelina bersedia bekerja sama untuk membongkar kasus korupsi itu.

Peringatan itu dikatakan Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar, Rabu (2/5/2012), di Jakarta. Ia tidak yakin Angelina, tersangka kasus korupsi pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bersedia menjadi justice collaborator. Keraguan itu merujuk pada potensi tekanan yang dialami Angelina.

Guru Besar Hukum Pidana di Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji menjelaskan, untuk menjadi justice collaborator, seorang tersangka harus memenuhi beberapa kualifikasi, seperti peranannya tergolong kecil dalam kasus itu. Dengan menjadi justice collaborator, tersangka biasanya mendapatkan kompensasi, seperti dituntut ringan.

Tidak tepat

Kelompok Lintas Hukum, komunitas yang terdiri dari pengamat, akademisi, dan praktisi hukum, Rabu, meminta KPK tidak mengandalkan Angelina untuk bekerja sama membongkar kasus korupsi proyek wisma atlet dan proyek sarana pendidikan. Selain Angelina selama ini cenderung tertutup dalam memberikan keterangan, belum ada mekanisme konsep justice collaborator dalam hukum acara.

Menurut Yenti Garnasih, ahli hukum pencucian uang dan aktivis Kelompok Lintas Hukum, tak tepat jika KPK menawarkan kepada Angelina untuk menjadi justice collaborator. Langkah itu bisa melemahkan KPK karena menggantungkan penyidikan kasus kepada seorang tersangka. Sebaiknya KPK memberdayakan sumber dayanya saja.

Secara terpisah, Rabu, di Jakarta, Juru Bicara KPK Johan Budi SP memastikan KPK tidak pernah menawari Angelina sebagai justice collaborator. KPK akan mengungkap kasus itu dari alat bukti yang ada, termasuk dengan memeriksa Angelina sebagai tersangka pada Kamis ini.

Teuku Nasrullah, penasihat hukum Angelina, menegaskan, kliennya siap jika harus menjelaskan asal hartanya. (faj/iam/dik/ray/bil)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com