Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Hanoman di Peringatan Hari Buruh

Kompas.com - 01/05/2012, 12:21 WIB
Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Semarang aksi teatrikal dan long march dalam rangka peringatan hari buruh sedunia, Selasa (1/5/2012). Aksi dilakukan dari bundaran Simpanglima menuju kantor RRI Semarang dan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).

Pada teatrikal digambarkan beban buruh yang sangat berat. Replika batu dan besi mereka angkut sebagai simbol kerasnya pekerjaan buruh. Tokoh wayang Hanoman pun ikut memeriahkan aksi damai ratusan buruh ini. Hal itu dimaksudkan sebagai simbol kerakusan pengusaha.

Selain itu mereka juga membawa rebana dan pengeras suara untuk meneriakkan tuntutannya. Koordinator aksi, Oki Setiawan mengatakan peringatan hari buruh ini sebagai momentum untuk membangun konsolidasi gerakan buruh untuk mendesak pemerintah memperhatikan nasib buruh.

Pada peringatan hari buruh tersebut FSPMI menuntut dijadikannya tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. "Selain itu kami juga menuntut hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing, tolak politik upah murah, berikan jaminan kebebasan berserikat, jaminan kesehatan dan jaminan pensiun pada buruh," katanya.

Oki mengatakan, selama ini sejumlah kebijakan Pemerintah yang dilaksanakan belum mampu memajukan kelas buruh. "Dengan kata lain tidak relevan lagi menjawab kebutuhan hidup buruh, tapi hanya menempatkan buruh sebagai alat produksi. Inilah yang harus diubah," tandasnya.

Selain FSPMI, aksi demo berbagai elemen serikat buruh Kota Semarang juga dilakukan di berbagai titik. Antara lain di depan Balai Kota Semarang, di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, serta kawasan Simpanglima. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com