Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan "Kompas" dan Wanadri Senior Menuju Base Camp Everest

Kompas.com - 01/05/2012, 09:05 WIB
Budiman Tanuredjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Bravo Seven Summits Expedition Indonesia, Selasa, 1 Mei 2012, meninggalkan Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta menuju Kathmandu dan selanjutnya meneruskan perjalanan ke Base Camp Sagarmatha (Mount Everest), Nepal.

Tim Bravo yang terdiri atas para senior Wanadri bersama wartawan Kompas Harry Susilo berangkat ke Kathmandu melalui Bangkok dengan pesawat Thai Airways. "Semuanya sudah siap, semua sudah berkumpul di bandara. Jam 10.00 pesawat berangkat," kata Harry Susilo melaporkan ke Redaksi Kompas di Jakarta, Selasa pagi. 

Base Camp Sagarmatha berketinggian 5.364 meter di atas permukaan laut. Sebelum menuju Kathmandu, tim terlebih dahulu transit di Bangkok dan diperkirakan akan sampai Kathmandu hari Rabu.

Bagi Kompas, peliputan pendakian Sagarmatha bukanlah yang pertama. Tahun lalu, wartawan Kompas Ahmad Arief menjadi saksi kesuksesan tim Mahitala Universitas Parahyangan menggapai Sagarmatha.

Dalam upayanya menggapai Everest, tim Wanadri terbagi menjadi dua tim. Adhesir Yatebbi dan kawan-kawan akan menempuh jalur selatan, sedangkan Nurhuda akan melalui jalur utara.  

Harry Susilo melaporkan, tim Bravo terdiri dari pendaki senior dan media. Tim Bravo dibentuk untuk mendukung  kegiatan Seven Summits Expedition-Indonesia di Puncak Tujuh Benua. Ekspedisi tersebut telah berhasil mencapai enam dari tujuh puncak dunia, yaitu Ndugu-Ndugu/Carstensz Pyramid (April 2010), Uhuru/Kilimanjaro (1 Agustus 2010), Elbrus (19 Agustus 2010), Aconcagua (28 Desember 2010), Denali/McKinley (15 Mei 2011), dan Vinson Massif (7 Januari 2012).

Tim Bravo ingin menjadi saksi sejarah dalam mendukung rangkaian pendakian ke puncak ketujuh, yaitu puncak Sagarmatha (Everest), dengan cara mendampingi para pendaki Seven Summits di Base Camp Everest sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke puncak Everest.

Usia para pendaki tim Bravo beragam, antara 45 tahun dan 65 tahun. Tim Bravo terdiri atas 11 orang, yaitu Remi Tjahari (Wanadri senior), Yoppi Rikson Saragih (ketua harian Seven Summits Expedition), Trinovi S Senapi (Wanadri), Bagus Setiarja (Wanadri), Dedi Setiadi Sukarya (Wanadri), Asep Jauhari (Wanadri), Ammy KMD Saragih, dan Dwi Bahari.

Selain itu, bergabung di tim Bravo adalah Harry Susilo dan dua kru MetroTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com