Jakarta, Kompas -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan hal itu seusai menjenguk Endang di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Kamis (26/4). Presiden menjenguk bersama Ny Ani Yudhoyono.
”Bu Endang memohon pengunduran diri kepada saya. Saya terharu. Saya harus menghormati, Menkes harus berkonsentrasi untuk pengobatan yang sedang dilaksanakan. Saya setujui pengunduran dirinya,” kata Presiden.
Untuk sementara, tugas sehari-hari Kementerian Kesehatan akan dijalankan Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti beserta pejabat terkait.
”Selama menjadi menteri kesehatan, saya melihat Ibu Endang bekerja siang dan malam, gigih, sering bersama-sama saya ke daerah.
Sejak didiagnosis menderita kanker paru stadium lanjut, Oktober 2010, Menkes menjalani pengobatan di dalam dan luar negeri.
Selama hampir tiga minggu terakhir, Menkes menjalani rawat inap di RSCM Paviliun Kencana. Kamis pagi sempat beredar kabar bahwa Menkes meninggal dunia. Kabar ini segera dibantah pihak rumah sakit dan Kementerian Kesehatan.
Dalam pertemuan dengan pers, Direktur Utama RSCM Akmal Taher menyatakan, ”Menkes masih harus menjalani perawatan agak intensif karena masih ada sejumlah pemeriksaan yang perlu dilakukan.”
Kamis pagi, Menkes masih menerima tamu dan menjalin kontak dengan tamunya. Kondisinya masih sadar. Karena itu, Akmal membantah kabar bahwa kondisi Menkes sempat kritis.
Penanganan Menkes dilakukan oleh tim dokter RSCM dibantu sejumlah dokter dari RS dan Pusat Kanker Nasional Dharmais serta RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Dalam keadaan tertentu, dokter kepresidenan juga dapat menangani menteri. Dokter yang menangani berasal dari sejumlah bidang, seperti spesialis rehabilitasi medik, penyakit dalam, dan radioterapi.
”Tim dokter juga menjalin kontak dengan tim dokter yang menangani Menkes di Guangzhou,” kata Akmal. Belum ada rencana Menkes menjalani perawatan di luar negeri.(ATO/WHY/MZW/ATK)