Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2012, 15:42 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Endang Rahayu Sedyaningsih mengundurkan diri dari jabatan sebagai Menteri Kesehatan RI. Hal ini diungkapkan Endang kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, saat Presiden menjenguknya di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2012).

Saat ini Endang dirawat di rumah sakit karena mengidap kanker paru-paru. Ia dirawat sejak 20 April lalu. "Kami berkomunikasi di dalam. Beliau dalam masa pengobatan yang cukup intensif. Bu Endang juga secara resmi memintakan pengunduran diri beliau kepada saya," ujar Presiden seusai menjenguk Endang bersama Ibu Negara, Ani Yudhoyono.

Pengunduran diri diminta Endang agar ia dapat berkonsentrasi untuk menjalani pengobatan secara maksimal. Presiden tak dapat menyembunyikan kesedihannya mengetahui permintaan Endang tersebut. Menurutnya, Endang selama ini sudah bekerja dengan baik dalam menjalankan tugasnya di Kementerian Kesehatan.

"Saya terharu. Selama jadi Menkes, Ibu Endang bekerja siang dan malam. All out. Beliau sakit, tetapi tidak mengurangi semangat kerja," tutur Yudhoyono.

Endang diangkat menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II pada Oktober 2009 lalu. Penunjukan menteri kelahiran Jakarta, 1 Februari 1955, oleh Presiden SBY itu cukup mengejutkan karena diumumkan di saat-saat terakhir.

Endang menyisihkan Nila Djuwita Anfasa Moeloek yang sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Jakarta bersama dengan para kandidat menteri yang lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Teken Perpres Stranas BHAM, Dirjen HAM: Ciptakan Iklim Bisnis Berkelanjutan

    Jokowi Teken Perpres Stranas BHAM, Dirjen HAM: Ciptakan Iklim Bisnis Berkelanjutan

    Nasional
    Gubernur Lemhannas: Risiko Tertinggi Pemilu 2024 Bukan Keamanan, tapi Friksi Politik Koalisi Pemerintah

    Gubernur Lemhannas: Risiko Tertinggi Pemilu 2024 Bukan Keamanan, tapi Friksi Politik Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Soal Peluang Kerja Sama dengan PSI, PDI-P Tunggu Keputusan Megawati

    Soal Peluang Kerja Sama dengan PSI, PDI-P Tunggu Keputusan Megawati

    Nasional
    Ketum PP Muhammadiyah: Ijtihad Muhammadiyah Tidak Berpolitik Praktis

    Ketum PP Muhammadiyah: Ijtihad Muhammadiyah Tidak Berpolitik Praktis

    Nasional
    Megawati Bertemu Mahathir Mohamad, Bahas soal Hujan hingga Pemindahan Ibu Kota Negara

    Megawati Bertemu Mahathir Mohamad, Bahas soal Hujan hingga Pemindahan Ibu Kota Negara

    Nasional
    Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Bantuan Pemulihan Korban Belum Merata

    Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Bantuan Pemulihan Korban Belum Merata

    Nasional
    Mentan Syahrul Yasin Limpo Disebut Sedang Berobat, Nasdem: Karena Prostat

    Mentan Syahrul Yasin Limpo Disebut Sedang Berobat, Nasdem: Karena Prostat

    Nasional
    Said Iqbal Sebut Hakim MK Inkonsisten karena Putuskan UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil

    Said Iqbal Sebut Hakim MK Inkonsisten karena Putuskan UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil

    Nasional
    Tanggal 5 Oktober Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Oktober Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    MK Sebut UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil, Partai Buruh Akan Ajukan Uji Materiil ke MA

    MK Sebut UU Cipta Kerja Tak Cacat Formil, Partai Buruh Akan Ajukan Uji Materiil ke MA

    Nasional
    Menteri LHK: Dari 6.659 Titik Panas, 80 Persennya Berisiko Jadi Titik Api

    Menteri LHK: Dari 6.659 Titik Panas, 80 Persennya Berisiko Jadi Titik Api

    Nasional
    Jaksa Sebut Eks Dirut Sarana Jaya Yoory Pinontoan Beli Lahan Sengketa di Cakung, Pemprov DKI Rugi Rp 155,4 Miliar

    Jaksa Sebut Eks Dirut Sarana Jaya Yoory Pinontoan Beli Lahan Sengketa di Cakung, Pemprov DKI Rugi Rp 155,4 Miliar

    Nasional
    Ikut Proyek BTS 4G, Huawei Dimintai “Commitment Fee” Rp 32 Miliar

    Ikut Proyek BTS 4G, Huawei Dimintai “Commitment Fee” Rp 32 Miliar

    Nasional
    Dugaan Korupsi di PT Sigma Cipta Caraka, Kerugian Negara Rp 318 Miliar

    Dugaan Korupsi di PT Sigma Cipta Caraka, Kerugian Negara Rp 318 Miliar

    Nasional
    PDI-P Ungkap Megawati-Khofifah Bertemu, Bahas soal Lingkungan dan Pemerintahan ke Depan

    PDI-P Ungkap Megawati-Khofifah Bertemu, Bahas soal Lingkungan dan Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com