Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Tuntas Kasus Penembakan Tiga TKI

Kompas.com - 25/04/2012, 03:00 WIB

Jakarta, kompas - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar meminta penyelidikan menyeluruh terhadap kasus penembakan tiga tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh. Ia juga meminta pihak Interpol dilibatkan dalam menyelidiki kasus tersebut.

”Pihak Indonesia meminta kecepatan dan ketegasan sikap polisi Malaysia atas peristiwa ini dan pertanggungjawaban kalau memang ada kesalahan dalam penembakan ini. Kami mendapat informasi dari Kementerian Luar Negeri, polisi Malaysia siap melakukan penelusuran lebih dalam,” ujar Muhaimin, Selasa (24/4), di Jakarta.

Hal itu disampaikan Muhaimin menanggapi kondisi jenazah tiga TKI asal Nusa Tenggara Barat, yakni Herman, Abdul Kader Jaelani, dan Mad Noon. Kondisi jenazah dilaporkan terdapat jahitan di kelopak mata, dada, dan perut bagian bawah. Ketiganya tewas ditembak polisi Malaysia pada 25 Maret lalu di kawasan Port Dickinson, Negara Bagian Negeri Sembilan, Malaysia.

Upaya mencari tahu kematian ketiga TKI tersebut juga disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Upaya menghimpun informasi dilakukan secara serentak melalui Kedutaan Malaysia di Jakarta, lewat Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, dan melalui liaison officer Polri di Malaysia.

”Kami sudah bicara langsung dengan Menlu Malaysia. Beliau menjanjikan segera menghimpun informasi yang diperlukan Pemerintah Indonesia berkaitan dengan insiden itu dan bagaimana hal ini terjadi. Juga tentang adanya pencurian organ tubuh. Beliau sangat prihatin dengan berita tersebut,” ujar Marty.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta kasus dugaan pengambilan organ tubuh TKI itu harus disikapi secara wajar. Perlu dibuktikan dahulu.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, kemarin, menambahkan, pemerintah hingga saat ini masih menunggu proses penyelidikan atas kematian tiga TKI ini. ”Kita tunggulah bagaimana penyelidikan lebih lanjut. Pemerintah sangat prihatin, tetapi kami masih menunggu supaya tidak keliru meresponsnya,” ujar Julian.

Atase Kepolisian Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Komisaris Besar Beni Iskandar mengatakan, keluarga sudah menyaksikan otopsi di rumah sakit Negeri Sembilan.(HAM/RAZ/WHY/ATO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com