Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Antraks, Kedubes Perancis Tak Lapor ke Kemlu

Kompas.com - 24/04/2012, 17:53 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene mengatakan, Kementerian Luar Negeri RI mengetahui bahwa Kedutaan Besar Perancis menerima surat tak beridentitas bertuliskan "Antrax" dari pemberitaan media massa.

Tidak ada informasi langsung mengenai hal tersebut dari Kedubes Perancis. "Dari informasi media, tampaknya hal ini sudah ditangani oleh Polri," kata Michael Tene singkat kepada Kompas.com, Selasa (24/4/2012).

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI Marciano Norman memastikan bahwa surat tak beridentitas tersebut adalah palsu. Surat tersebut hanya berupa ancaman.

"Sudah dipastikan itu bukan virus antraks. Itu hanya tulisan saja," kata Marciano secara singkat kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/4/2012).

Sementara itu, secara terpisah, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, soal surat tak beridentitas tersebut telah ditangani Polda Metro Jaya. "Polisi akan menyelidikinya," kata Kapolri singkat.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. Menurutnya, surat yang berisi serbuk yang diduga antraks itu dikirim melalui pos.

Saat ini serbuk beserta surat itu sudah dibawa ke laboratorium di Bogor, Jawa Barat, untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. "Sementara penerima surat sudah disterilisasi, dibawa ke Rumah Sakit Sulianti Saroso," ujarnya.

Dua pegawai kedutaan yang dibawa ke sana yakni Fabien dan Ghilien. "Dua-duanya orang Perancis," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com