JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI Marciano Norman memastikan bahwa kiriman surat tak beridentitas bertuliskan "Antrac" adalah palsu. Surat tersebut hanya berupa ancaman.
"Sudah dipastikan itu bukan virus antraks. Itu hanya tulisan saja," kata Marciano secara singkat kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, soal surat tak beridentitas tersebut telah ditangani Polda Metro Jaya, Jakarta. "Polisi akan menyelidikinya," kata Kapolri singkat.
Seperti diwartakan, Kedutaan Besar Perancis mendapat kiriman surat tak beridentitas dengan tulisan "Antrac" pada Senin (23/4/2012) pukul 19.30. Polisi masih menelusuri apakah paket surat itu mengandung virus antraks yang menyerang kuku dan mulut sapi.
"Iya, benar ada surat yang dikirim lewat pos ke Kedubes Perancis. Bukti suratnya tertulis 'Antrac' dan terdapat serbuk," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto.
Serbuk beserta surat itu, lanjutnya, sudah dibawa ke laboratorium di Bogor, Jawa Barat, untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. "Sementara penerima surat sudah disterilisasi, dibawa ke Rumah Sakit Sulianti Saroso," ujarnya.
Dua pegawai kedutaan yang dibawa ke sana yakni Fabien dan Ghilien. "Dua-duanya orang Perancis," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.