Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI-Brimob Bentrok

Kompas.com - 23/04/2012, 02:59 WIB

GORONTALO, KOMPAS - Enam anggota TNI AD Batalyon Infanteri 221 Gorontalo dan dua anggota Brimob Kepolisian Daerah Gorontalo terluka akibat pertikaian, Minggu (22/4) dini hari, di Gorontalo. Sebagian dari mereka masih di rawat di Rumah Sakit MM Dunda, Kabupaten Gorontalo.

Kepala Kepolisian Resor Gorontalo Ajun Komisaris Besar Djoko Djohartono menjelaskan, kejadian ini bermula saat dua anggota Brimob bernama Brigadir Kepala Asrul Sani dan Brigadir Satu Saripudin berpatroli rutin menggunakan truk Brimob pada Minggu sekitar pukul 03.00 Wita. Saat melintas di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gorontalo di Jalan Ade Irma Nasution, mereka dilempari batu oleh sekelompok orang tidak dikenal yang diperkirakan berjumlah 12 orang.

”Kedua personel Brimob yang dilempari batu terluka di bagian kepala. Saat mereka hendak ke rumah sakit untuk berobat, juga masih dikejar oleh sekelompok orang tersebut. Keduanya lantas melaporkan persoalan itu ke Polres Gorontalo,” kata Djoko.

Setelah melapor ke Polres Gorontalo, beberapa saat kemudian, puluhan anggota Brimob bersenjata laras panjang langsung menyisir Jalan Ade Irma Nasution. Mereka menemukan sekelompok orang yang ternyata prajurit TNI AD Batalyon Infanteri 221. Saat itulah langsung terjadi bentrokan, dan saling tembak.

Dari pihak TNI, keempat korban tembak adalah Prajurit Dua (Prada) Apriadi di bagian punggung, Prada Firman di bagian tangan kiri, Prada Yanris di bagian mata kaki sebelah kanan, dan Prada Tiflif di bagian paha kanan. Adapun dua anggota TNI lainnya, yakni Prada Rahim dan Prada Adrian, terluka akibat sabetan pedang di bagian lengan dan pelipis.

”Saya tidak berani mendekat. Hanya mendengar letusan senjata api beberapa kali. Suasana saat itu mencekam,” ujar seorang tukang ojek yang lokasi mangkalnya berjarak sekitar 100 meter dari tempat pertikaian itu.

Kepala Polda Gorontalo Brigjen (Pol) Irawan Dahlan mengatakan, TNI dan Polri membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus tersebut. ”Semua yang terbukti bersalah dipastikan akan ditindak secara hukum,” kata Irawan, seraya meminta prajurit TNI dan Polri sama-sama menahan diri.

Danrem 131/Santiago Kolonel AA Maliogha menjelaskan, sudah menginstruksikan semua prajurit TNI untuk tidak keluar dari kesatuan masing-masing sampai situasi normal.

Pengamatan Minggu sore, di pintu gerbang Markas Polda Gorontalo, puluhan anggota Brimob bersiaga dengan senjata laras panjang di tangan masing-masing. Hal serupa juga terjadi di Markas Komando Brimob Polda Gorontalo dan Markas Polres Gorontalo. Tampak puluhan prajurit dalam siaga penuh sambil menenteng senjata. (APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com