Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Oknum TNI Diduga Kuat Terlibat Kekerasan

Kompas.com - 20/04/2012, 18:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Adrian Ponto mengatakan, Polisi Militer Kodam Jaya masih mendalami peran keempat anggotanya yang terlibat dalam aksi kekerasan geng motor. Mereka terbukti terlibat dalam aksi kekerasan bersama ratusan oknum anggota TNI di delapan titik di Jakarta pada Jumat (13/4/2012) dini hari.

Pomdam Jaya telah memeriksa empat oknum TNI yang terlibat dalam kasus tersebut, yakni Serda YP, Serda JT, Praka M, dan Pratu MKI. Dari keterangan mereka, YP terbukti mengikuti aksi penyerangan. Adapun tiga orang lainnya hanya berada di lapangan Monumen Nasional, tempat ratusan orang tersebut mengawali aksinya.

"Keterlibatan empat orang ini, hanya YP mengikuti semua kegiatan, kemudian yang tiga lainnya hanya ikut kumpul di Monas sambil berjalan berombongan dan kembali ke kesatuannya di Tanjung Priok," ujar Adrian kepada wartawan di Gedung Penerangan, Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (20/4/2012).

Keempat anggota Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 6 yang bermarkas di Tanjung Priok tersebut diamankan Pomdam Jaya pada 18 April 2012. Mereka ditahan berdasarkan penyelidikan terhadap ponsel milik Prada Akbar Yudhi Aldiah, anggota Kostrad Divisi 2 Malang yang tertembak di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, saat tengah melakukan aksinya.

"Mereka semua statusnya terperiksa, tapi sudah kelihatan yang satu ini (YP) bisa diarahkan ke tersangka. Tidak semua ikut penyerangan," kata Adrian.

Adrian menegaskan Pomdam Jaya akan meneliti lebih lanjut sanksi apa yang akan diberikan berdasarkan tingkat kesalahan keempat anggota TNI tersebut. Ia memberikan jaminan bahwa siapa pun oknum yang terlibat dari kesatuannya akan dikenai hukuman setimpal.

"Yang jelas YP kena sanksi pidana, kemudian untuk yang tiga karena keterlibatannya cuma datang terus kembali, mungkin akan diserahkan ke Ankum berupa hukuman disiplin," ujarnya.

Bersama ratusan orang lain, empat orang anggota TNI tersebut menggunakan sepeda motor dan melakukan aksi kekerasan di delapan titik di Jakarta pada Jumat (13/4/2012) dini hari. Kejadian itu menyebabkan 9 orang terluka dan seorang meninggal dunia.

Adrian mengatakan, aksi beringas itu merupakan bentuk solidaritas para pelaku atas tewasnya kelasi Arifin, rekan seangkatan mereka yang dikeroyok sekelompok pebalap liar di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada Sabtu (31/4/2012). Pomdam Jaya kini tengah menyelidiki oknum yang menyebarkan pesan melalui SMS maupun BlackBerry Messenger yang berisi permintaan untuk berkumpul di halaman Monumen Nasional, tempat aksi tersebut dimulai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com