Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Demo, Ini Pesan Presiden kepada Masyarakat

Kompas.com - 30/03/2012, 13:14 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dalam menyikapi aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak yang berlangsung hari ini, Jumat (30/3/2012). Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyampaikan, perdebatan terkait opsi kenaikan harga BBM merupakan suatu hal yang wajar mengingat kebijakan tersebut bukan kebijakan yang populer.

"Percayalah, semuanya akan berakhir dengan baik. Posisi kenaikan BBM bukan sesuatu yang populer, jadi ini perdebatan," kata Julian di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Menurutnya, Presiden menghormati aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen masyarakat di sejumlah daerah tersebut. Presiden, menurutnya, tidak merasa khawatir kalau aksi masyarakat kali ini berujung pada pemakzulan seperti yang terjadi saat Reformasi 1998.

"Presiden tak pernah khawatir atas isu itu. Kita negara hukum yang punya konstitusi yang mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian seorang presiden. Kita tak lihat kemungkinan seperti itu. Ini demokrasi, kita hidup dengan model dan gaya kita," ungkap Julian.

Diharapkan, masyarakat dapat melakukan aktivitas masing-masing. Untuk itu, kata Julian, pihak kepolisian dan TNI akan membantu mengamankan serta menjaga ketertiban unjuk rasa hari ini.

"Mereka yang bekerja melakukan aktivitas, dan mereka yang belajar dan juga yang mencari nafkah untuk tetap mendapatkan fasilitas keamanan dan ketertiban. Oleh karena itu, negara harus menjaga. Pelibatan TNI di sini konteksnya atas permintaan dari pihak polisi sendiri," katanya.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa mewarnai proses pembahasan RAPBN-P 2012 di DPR. Keputusan paripurna kali ini bakal berimbas pada naik atau tidaknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ratusan pengunjuk rasa tampak mulai memenuhi ruas jalan di depan gedung DPR. Pengunjuk rasa pun rencananya akan menyambangi Istana Negara. Julian mengatakan, pihak Istana tidak menyiapkan pengamanan khusus dalam mengantisipasi kemungkinan unjuk rasa berlangsung ricuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Nasional
    Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Nasional
    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Nasional
    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Nasional
    Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

    Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

    Nasional
    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Nasional
    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Nasional
    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Nasional
    Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

    Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

    Nasional
    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Nasional
    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com