Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota KPU-Bawaslu Diminta Belajar dari Pengalaman Pemilu

Kompas.com - 27/03/2012, 17:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh anggota Komisi Pemilihan Pemilu (KPU) dan lima anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terpilih diminta belajar dari pengalaman penyelenggaraan pemilu sebelumnya. Mereka harus meningkatkan kualitas pemilu 2014 .

"Kami berharap Pemilu 2014 akan berlangsung pemilu yang lebih menjamin azaz langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," kata Ketua Komisi II Agun Gunanjar saat rapat paripurna di Komplek DPR, Jakarta, Selasa (27/2/2012).

Agenda rapat paripurna itu tunggal yakni pengesahan tujuh anggota KPU dan lima anggota Bawaslu yang terpilih melalui voting di Komisi II pekan lalu. Tujuh anggota KPU terpilih itu yakni Sigit Pamungkas, Ida Budiati, Arif Budiman, Husni K Manik, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Nafis Gumay, dan Juri Ardiantoro.

Adapun lima anggota Bawaslu terpilih yakni Muhammad, Nasrullah, Endang Wihdatiningtyas, Daniel Zuchron, dan Nelson Simanjuntak. Seluruh anggota KPU dan Bawaslu terpilih itu hadir dalam rapat paripurna.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Nudirman Munir meminta agar jangan terulang lagi kasus seperti surat palsu Mahkamah Konstitusi di kepengurusan KPU mendatang. "Jangan terulang lagi kasus Andi Nurpati (mantan anggota KPU)," kata Nudirman.

Senada disampaikan anggota Komisi II dari Fraksi Partai Hanura Akbar Faisal. "Jangan ulangi lagi perilaku-perilaku yang tidak perlu dan melanggar konstitusi yang kemudian menimbulkan duka bagi kita semua," kata Akbar.

Mendengar pernyataan Akbar, politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul langsung menyanggah. Kepada para anggota KPU terpilih, Ruhut mengatakan, "Tolong ingatkan nanti para peserta pemilu, saudara ikut pemilu harus siap menang siap kalah. Itu saja. Kenapa republik kita amburadul? Karena tidak ada yang siap kalah."

Seperti diberitakan, Pemilu 2009 diwarnai berbagai masalah seperti daftar pemilih tetap, logistik peralatan pemungutan suara, dan masalah lain. Untuk memperbaiki DPT, Kementerian Dalam Negeri tengah menyelesaikan melalui e-KTP. Diharapkan akhir 2012 seluruhnya selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com