JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh anggota Komisi Pemilihan Pemilu (KPU) dan lima anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terpilih diminta belajar dari pengalaman penyelenggaraan pemilu sebelumnya. Mereka harus meningkatkan kualitas pemilu 2014 .
"Kami berharap Pemilu 2014 akan berlangsung pemilu yang lebih menjamin azaz langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," kata Ketua Komisi II Agun Gunanjar saat rapat paripurna di Komplek DPR, Jakarta, Selasa (27/2/2012).
Agenda rapat paripurna itu tunggal yakni pengesahan tujuh anggota KPU dan lima anggota Bawaslu yang terpilih melalui voting di Komisi II pekan lalu. Tujuh anggota KPU terpilih itu yakni Sigit Pamungkas, Ida Budiati, Arif Budiman, Husni K Manik, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Nafis Gumay, dan Juri Ardiantoro.
Adapun lima anggota Bawaslu terpilih yakni Muhammad, Nasrullah, Endang Wihdatiningtyas, Daniel Zuchron, dan Nelson Simanjuntak. Seluruh anggota KPU dan Bawaslu terpilih itu hadir dalam rapat paripurna.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Nudirman Munir meminta agar jangan terulang lagi kasus seperti surat palsu Mahkamah Konstitusi di kepengurusan KPU mendatang. "Jangan terulang lagi kasus Andi Nurpati (mantan anggota KPU)," kata Nudirman.
Senada disampaikan anggota Komisi II dari Fraksi Partai Hanura Akbar Faisal. "Jangan ulangi lagi perilaku-perilaku yang tidak perlu dan melanggar konstitusi yang kemudian menimbulkan duka bagi kita semua," kata Akbar.
Mendengar pernyataan Akbar, politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul langsung menyanggah. Kepada para anggota KPU terpilih, Ruhut mengatakan, "Tolong ingatkan nanti para peserta pemilu, saudara ikut pemilu harus siap menang siap kalah. Itu saja. Kenapa republik kita amburadul? Karena tidak ada yang siap kalah."
Seperti diberitakan, Pemilu 2009 diwarnai berbagai masalah seperti daftar pemilih tetap, logistik peralatan pemungutan suara, dan masalah lain. Untuk memperbaiki DPT, Kementerian Dalam Negeri tengah menyelesaikan melalui e-KTP. Diharapkan akhir 2012 seluruhnya selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.