Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa di Jakarta Dikawal 22.458 Polisi

Kompas.com - 25/03/2012, 20:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Unjuk rasa besar-besaran menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan kembali digelar di Jakarta pada Selasa (27/3/2012).

"Beberapa elemen mahasiswa, buruh, dan LSM sudah memberitahukan ke polisi kalau mereka akan melakukan aksi. Estimas jumlahnya mencapai 4.000 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Minggu (25/3/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Para demonstran, lanjutnya, akan melakukan aksi di sejumlah titik, seperti Gedung DPR/MPR, Bundaran Hotel Indonesia, dan Monumen Nasional.

Untuk mengantisipasi jumlah massa yang sedemikian besar, kepolisian juga meningkatkan jumlah personel yang dikerahkan dalam melakukan antisipasi jelang kenaikan harga BBM.

Jika sebelumnya ada 14.000 personel gabungan Polri dan TNI, kini jumlah itu ditingkatkan menjadi 22.458 personel. Dari jumlah itu, sebanyak 8.254 personel berasal dari TNI.

"Jumlah kekuatan ditingkatkan. Sekarang naik jadi 22.458 personel gabungan Polri, TNI, Mabes Polri, ditambah Satpol PP," kata Rikwanto.

Ribuan polisi itu, katanya, akan dibagi ke dalam dua kelompok yakni kelompok yang mengawal jalannya aksi unjuk rasa dan kelompok yang mengamankan jalur distribusi BBM.

"Kami tidak inginkan nantinya ada kelangkaan BBM jelang harga BBM ini naik. Makanya perlu juga ditempatkan personel di SPBU dan jalur-jalur distribusi BBM. Kami harapkan masyarakat bisa tertib menyuarakan protesnya," papar Rikwanto.

Ia pun meminta agar aksi massa nantinya tidak disusupi kepentingan lain yang bisa menimbulkan kericuhan.

"Kami selalu kerja sama dengan para korlap aksi agar saat menyampaikan pendapat di muka umum jangan sampai disusupi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com