Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarkan Anak untuk Menggali Potensinya

Kompas.com - 24/03/2012, 14:33 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Anak-anak punya banyak ide segar di kepalanya yang siap ditumpahkan. Ide-ide realistis yang dapat menjadi solusi berbagai masalah di sekitarnya. Namun, ketika anak-anak tak didengar bahkan tak diberi kesempatan mengungkapkan pendapatnya, berbagai ide hanya akan mengendap dalam dirinya.

John McDonough, Country Director Plan Indonesia, organisasi nirlaba internasional yang fokus pada anak mengungkapkan, anak di seluruh dunia memiliki masalah yang sama.

"Kebanyakan orang di seluruh dunia, termasuk di negara maju cenderung melupakan hak anak. Menganggap pendapat anak tidak penting. Padahal anak punya banyak ide dan mampu berpikir ke depan dalam menanggapi permasalahan," jelas Mcdonough kepada Kompas Female di sela kegiatan peringatan hari jadi Plan ke-75 di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (24/3/2012).

Menurut McDonough, anak membutuhkan pengakuan bahwa mereka punya hak bersuara dan berpartisipasi. Ketika anak didengarkan, lanjutnya, anak-anak bisa menunjukkan potensinya dan berbuat lebih.

"Anak-anak tidak bisa dan tidak tahu harus berbuat apa jika hanya disuruh diam dan menuruti apa kata orang lain. Tugas orang dewasa adalah mendengarkan mereka," jelasnya.

Yang juga perlu dilakukan orang dewasa, terutama orangtua adalah memberikan peluang bagi anak untuk menunjukkan kemampuan dirinya. Karena menurut McDonough, semakin anak diberikan kesempatan menunjukkan potensinya, mereka akan mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari orang-orang lain di sekitarnya.

McDonough menyampaikan, untuk menjawab berbagai masalah yang dialami anak, fokus utamanya adalah kembali kepada akar masalah. Yakni pengembangan diri untuk orangtua, komunitas juga pemerintah setempat.    

"Program perlindungan anak berbasis komunitas sangat dibutuhkan. Karena berbagai masalah yang terjadi pada anak juga disebabkan ketidaktahuan orangtua juga komunitas di sekitarnya. Caranya dengan mengubah mindset dan meningkatkan pemahaman mengenai apa saja hak anak," tutur pria yang berpengalaman 22 tahun bekerja untuk Plan Internasional, di berbagai negara termasuk Indonesia, Uganda, Afrika, Filipina, Kamboja, Thailand, dan Mesir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com