Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Kesal Pada OC Kaligis

Kompas.com - 19/03/2012, 15:01 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara senior, OC Kaligis mengungkapkan bahwa dirinya masih menjadi kuasa hukum dari Nazaruddin, terdakwa dalam kasus suap Proyek Wisma Atlet untuk SEA Games. Namun, pengakuan Kaligis ini ternyata mengundang protes dari Nazaruddin.

Hotman Paris, kuasa hukum Nazaruddin menyatakan, Nazar, marah besar mengetahui Kaligis mengaku hal tersebut pada media massa. Padahal, Kaligis sudah lama berhenti menangani kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut.

"Nazar marah besar kepada OC Kaligis yang mengaku begitu. Kalian juga tahu kan dia tidak pernah (bertindak) sebagai kuasa hukumnya lagi berbulan-bulan lamanya. Ini pengacara kok bisa seperti ini," ujar Hotman saat menjemput Nazaruddin usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2012).

Menurut Hotman, secara resmi surat pemutusan Kaligis telah disampaikan. Oleh karena itu, ia tak mengetahui mengapa Kaligis masih mengklaim sebagai kuasa hukum Nazar. Ini berbeda dengan pengakuan Kaligis pada Sabtu (17/3/2012) siang ketika menjenguk Nazar. Ia menyebut hingga saat ini, Nazar belum mencabut surat kuasa sebagai pengacara Nazar.

"Pengakuannya pada wartawan ini sangat menggelikan. Jaksa KPK juga marah, kok bisa dia mengaku-aku bahwa Nazar masih kliennya. Padahal sudah lama tidak muncul di persidangan," kata Hotman.

Seperti diberitakan, OC Kaligis adalah pengacara yang mendampingi Nazaruddin saat dia kembali dari pemulangannya setelah pelarian di Kolombia hingga beberapa minggu awal proses sidangnya di Pengadilan Tipikor. Namun, setelah itu tim kuasa hukumnya berganti. Nazaruddin selalu terlihat didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea, Elza Syarif, Junimart Girsang, dan Rufinus, dalam proses persidangan berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

    Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

    Nasional
    Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

    Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

    Nasional
    Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

    Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

    Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

    Nasional
    FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

    FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

    Nasional
    Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

    Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

    Nasional
    Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

    Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

    Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

    Nasional
    Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

    Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

    Nasional
    Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

    Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

    Nasional
    Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

    Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

    Nasional
    MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

    MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

    Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

    Nasional
    Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

    Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com