Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Telusuri Uang Rp 1,5 Miliar untuk Muhaimin

Kompas.com - 13/03/2012, 18:16 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —  Komisi Pemberantasan Korupsi mengembangkan kasus dugaan suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi yang menjerat dua pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hal yang menjadi perhatian adalah apakah benar uang Rp 1,5 miliar dari pengusaha PT Alam Jaya Papua, Dharnawati, ditujukan bagi Muhaimin selaku menteri.

”Di surat tuntutan, Rp 1,5 miliar untuk kepentingan menteri. Apakah sampai atau enggak itu perlu pendalaman lebih lanjut. Proses itu belum selesai. Masih kami kembangkan,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, di Jakarta, Selasa (13/3/2012).

Surat tuntutan atas Dadong Irbarelawan, salah satu pejabat Kemenakertrans yang menjadi terdakwa kasus itu, menyebutkan bahwa uang Rp 1,5 miliar dari Dharnawati benar-benar untuk kepentingan Muhaimin. Dharnawati divonis 2,5 tahun penjara karena dianggap terbukti memberikan uang Rp 1,5 miliar ke Dadong dan atasannya, I Nyoman Suisnaya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan, terbuka kemungkinan KPK mengusut keterlibatan Muhaimin dalam kasus ini. ”Bisa penyidikan, bisa penyelidikan. Tetapi, nanti dievaluasi kembali,” katanya.

Zulkarnain mengatakan, fakta persidangan tersebut akan dijadikan masukan bagi KPK untuk mengembangkan kasus dugaan suap PPID Transmigrasi ini. KPK akan mengevaluasi kembali fakta-fakta persidangan dan bukti yang ditemukan tim jaksa penuntut umum.

”Nanti kami evaluasi kembali fakta-fakta dan bukti-bukti apa yang ditemukan oleh jaksa. Dari jaksa akan kontak dengan penyidik dan penyelidik,” ungkap Zulkarnain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com