KOMPAS.com — Nama Junus Effendy Habibie atau JE Habibie tidak setenar nama kakaknya, Baharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Mungkin publik merasa asing dengan nama JE Habibie, tetapi bisa jadi akrab dengan nama Fanny Habibie.
Adik kandung mantan Presiden BJ Habibie ini meninggal dalam usia 74 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Senin (12//3/2012).
Fanny pernah meniti karier sebagai tentara. Ia masuk Akademi Angkatan Laut, Surabaya, pada 1961 dan mengikuti Instructor Course United States Naval Trining Centre, San Diego, California, AS, pada 1964. Pulang dari Amerika Serikat, Fanny memutuskan berhenti dari korps Angkatan Laut pada 1965 dengan pangkat terakhir kapten.
Ia kemudian meniti karier sebagai birokrat. Fanny pernah menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut. Ia juga pernah dipercaya Presiden Soeharto sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia yang berkedudukan di London.
Empat tahun menjadi duta besar di Inggris, Fanny dipanggil pulang ke Tanah Air. Ia diminta menjadi Kepala Badan Otorita di Batam. Ketika kakaknya, BJ Habibie, menjadi Presiden, ia memilih mengundurkan diri pada keesokan harinya untuk menghindari tuduhan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Di era Reformasi, Fanny terjun ke politik dengan bergabung ke Partai Demokrat yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia sempat menjadi wakil rakyat selama dua tahun, 2004-2006. Pada 2006, Presiden Yudhoyono menugaskannya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.