Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Kenaikan Harga Bahan Pokok Tak Terkait BBM

Kompas.com - 08/03/2012, 18:30 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan harga bahan pokok di berbagai daerah tak terkait spekulasi kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan disebabkan oleh kelangkaan pasokan bahan pokok. ”Kenaikan di daerah-daerah tertentu lebih diakibatkan karena pasokan terganggu. Kami menjaga stabilitas harga pangan,” kata Hatta kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/3/2012).

Hatta mencontohkan, di sejumlah daerah, warga kesulitan mendapati cabai. Kelangkaan cabai, sambungnya, disebabkan oleh musim hujan.

Sementara itu, politisi Partai Amanat Nasional ini menjamin bahwa saat ini tak ada kelangkaan beras. Terlebih, beberapa daerah di Indonesia tengah memasuki musim panen.

Menurut Hatta, tak ada laporan soal adanya warga yang menimbun kebutuhan bahan pokok.  Hatta berpendapat, menimbun bahan pokok menimbulkan biaya ekonomi yang tak kecil, seperti biaya sewa gudang, dan modal kerja.

Hatta juga mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan pihak kepolisian agar menindak para penimbun bahan pokok dan BBM. Pemerintah daerah juga turut bertanggung jawab mencegah adanya penyimpangan.

Ditambahkan, pemerintah memiliki mekanisme tersendiri dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok. Mekanisme ini disebut instrumen inflasi daerah. ”Begitu beras naik, Bulog langsung bergerak. Saat ini pemerintah tak perlu menunggu kenaikan di atas 10 persen baru dilakukan operasi pasar. Begitu ada tren harga naik, langsung melakukan operasi pasar,” kata Hatta.

Di Bengkulu, harga telur naik dari Rp 27.000 menjadi Rp 29.000 per karpet (30 butir), harga minyak goreng curah naik dari Rp 9.800 menjadi Rp 12.000 per kilogram, dan gula pasir Rp 11.000-Rp 12.000 per kilogram. Di Palu, Sulawesi Tengah, harga berbagai jenis bahan pokok sudah merangkak naik.

Berdasarkan pengamatan di Pasar Masomba, salah satu dari tiga pasar tradisional di Kota Palu, harga beberapa jenis bahan kebutuhan pokok, seperti gula pasir, telur, beras, dan minyak goreng, mulai naik. Harga beras cimandi yang sebelumnya Rp 7.900 per kg kini menjadi Rp 8.000 per kg dan harga beras C4 naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.600 per kg. Sementara harga gula pasir dari Rp 10.500 menjadi Rp 11.000 dan minyak goreng dari Rp 11.000 menjadi Rp 13.000.

Menanggapi munculnya gejala naiknya harga bahan pokok sebelum harga BBM naik, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance, Didik J Rachbini, menyatakan, strategi menaikkan harga BBM yang maju-mundur membuat persepsi harga naik lebih besar daripada seharusnya.

Guna mengerem persepsi harga naik yang kian liar lagi, Didik menyarankan agar pemerintah membuat kebijakan menetralkan inflasi, terutama untuk kebutuhan pokok. Ini bisa dilakukan bersama pemerintah daerah melalui usaha penguatan pasokan beras, jagung, dan daging serta menghilangkan hambatan transportasi. ”Prinsipnya, kebijakan kenaikan harga BBM harus satu paket dengan kendali inflasi dan pengeluaran sosial untuk golongan miskin rentan,” kata Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com