Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Siapkan Strategi Ungkap "Ketua Besar"

Kompas.com - 29/02/2012, 08:19 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, akan mengungkap peran "ketua besar" melalui konfrontasi Angelina Sondakh (anggota Dewan Perwakilan Rakyat) dengan Mindo Rosalina Manulang (Direktur Pemasaran PT Anak Negeri), yang berlangsung dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (29/2/2012) pagi ini.

Tim kuasa hukum telah mengatur strategi untuk itu. "Kami sudah mengatur strategi bagaimana caranya buktikan siapa di antara Angie (sapaan Angelina) atau Rosa yang berbohong, detailnya seperti apa, akan terungkap dalam persidangan," kata salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Ria Irsyadi, saat dihubungi wartawan, Selasa (28/2/2012). Menurut dia, konfrontasi Angelina-Rosa akan diarahkan ke peran "ketua besar" dalam kasus ini.

Sebelumnya, Mindo mengatakan kalau "ketua besar" yang terungkap dalam percakapan BlackBerry Messenger (BBM) antara dirinya dengan Angelina merupakan kode untuk Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, atau Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Mirwan Amir. Berdasarkan percakapan BBM kedua wanita itu, ada jatah uang untuk "ketua besar".

Keterangan Mindo, dibantah Angelina saat dia bersaksi beberapa waktu lalu. Politikus Partai Demokrat itu mengaku tidak pernah berkomunikasi melalui BBM dengan Rosa dan mengingkari semua istilah yang muncul dalam transkrip BBM itu.

Atas permintaan tim kuasa hukum Nazaruddin, majelis hakim kemudian memerintahkan agar keterangan Angelina dan Rosa terkait BBM yang bertolak belakang tersebut dikonfrontasi dalam sidang hari ini. Ria mengatakan, dalam persidangan kali ini, tim kuasa hukum akan membenturkan kesaksian kedua wanita itu dengan keterangan saksi lain yang terkait.

"Akan kami benturkan dengan keterangan saksi lain yang berkaitan dengan dia. Itu kan sebenarnya sudah ada dalam BAP (berita acara pemeriksaan) yang dibuat Rosa, pembicaraan antara Angie (sapaan Angelina) dan Rosa," ucap Ria.

Dia juga berharap majelis hakim yang menangani perkara kliennya ini dapat bersikap tegas, mencocokkan keterangan kedua wanita ini sehingga terungkap mana keterangan bohong dan mana yang benar. "Hakim mestinya bisa tegas mengambil sikap, mencocokan keterangan keduanya yang diberikan dalam persidangan," kata Ria.

Dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin didakwa menerima suap berupa cek senilai Rp 4,6 miliar terkait pemenangan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek. Nazaruddin selama ini berdalih kalau cek dari PT DGI itu tidak diterimanya melainkan mengalir ke kas Permai Grup, perusahaan yang menurut dia milik Anas Urbaningrum.

Pihak Nazaruddin pun berupaya menghadirkan Anas sebagai saksi meringankan dalam sidang berikutnya. Namun belum diketahui apakah Anas bersedia jadi saksi atau tidak. Untuk hari ini, selain konfrontasi Angelina dengan Rosa, sidang juga mengagendakan pemeriksaan saksi meringankan, yakni sopir Nazaruddin yang bernama Aan, dan pegawai Nazar bernama Buntoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    Nasional
    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Nasional
    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Nasional
    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Nasional
    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    Nasional
    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Nasional
    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Nasional
    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Nasional
    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Nasional
    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com