JAKARTA, KOMPAS.com - Isu adanya perpecahan di kalangan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dipertanyakan saat rapat dengar pendapat antara KPK dengan Komisi III di komplek Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin (27/2/2012).
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Trimedya Panjaitan meminta agar pimpinan KPK mengklarifikasi isu itu. "Mumpung baru dua bulan (menjabat). Masih ada tiga tahun ke depan untuk bersama-sama," kata Trimedya.
Ketua KPK Abraham Samad kembali membantah adanya perpecahan di internal. Menurut dia, yang terjadi hanya perbedaan pendapat. Hal itu, kata dia, wajar lantaran juga terjadi di tempat lain seperti di Komisi III. Penjelasan itu pernah dijelaskan Abraham di Gedung KPK.
"Pimpinan KPK jilid III ini beda dengan pimpinan KPK jilid II. Semua striker sehingga kita sedikit dinamis. Saya datang dari seberang (Sulawesi Selatan) pasti punya cara berbeda. Kalau pernah lihat saya jalan agak cepat, kalau saya naik tangga tidak satu-satu, tapi loncat-loncat," kata Abraham.
"Kita lega," kata Trimedya menyikapi penjelasan Abraham.
Anggota Komisi III dari Fraksi PDI-P Achmad Basarah menilai, dengan diberi kesempatan seluruh pimpinan untuk berbicara dalam rapat, menunjukkan adanya kekompakan dan semangat menjaga sistem kolektif kolegial di kalangan pimpinan KPK.
Dalam rapat ini, selain Abraham, hadir Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, dan Zulkarnain.
"Tapi saya khawatir, kalau striker semua, kalau penjaga gawangnya tidak ada maka Anda ditikam dari dalam. Posisi striker banyak penjegalnya, disikat dari belakang. Perlu disiapkan bagian belakang agar pengkhianat-pengkhianat bisa segera dibersihkan," ucap Basarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.