Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham Samad: Pimpinan KPK Striker Semua

Kompas.com - 27/02/2012, 16:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu adanya perpecahan di kalangan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dipertanyakan saat rapat dengar pendapat antara KPK dengan Komisi III di komplek Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin (27/2/2012).

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Trimedya Panjaitan meminta agar pimpinan KPK mengklarifikasi isu itu. "Mumpung baru dua bulan (menjabat). Masih ada tiga tahun ke depan untuk bersama-sama," kata Trimedya.

Ketua KPK Abraham Samad kembali membantah adanya perpecahan di internal. Menurut dia, yang terjadi hanya perbedaan pendapat. Hal itu, kata dia, wajar lantaran juga terjadi di tempat lain seperti di Komisi III. Penjelasan itu pernah dijelaskan Abraham di Gedung KPK.

"Pimpinan KPK jilid III ini beda dengan pimpinan KPK jilid II. Semua striker sehingga kita sedikit dinamis. Saya datang dari seberang (Sulawesi Selatan) pasti punya cara berbeda. Kalau pernah lihat saya jalan agak cepat, kalau saya naik tangga tidak satu-satu, tapi loncat-loncat," kata Abraham.

"Kita lega," kata Trimedya menyikapi penjelasan Abraham.

Anggota Komisi III dari Fraksi PDI-P Achmad Basarah menilai, dengan diberi kesempatan seluruh pimpinan untuk berbicara dalam rapat, menunjukkan adanya kekompakan dan semangat menjaga sistem kolektif kolegial di kalangan pimpinan KPK.

Dalam rapat ini, selain Abraham, hadir Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, dan Zulkarnain.

"Tapi saya khawatir, kalau striker semua, kalau penjaga gawangnya tidak ada maka Anda ditikam dari dalam. Posisi striker banyak penjegalnya, disikat dari belakang. Perlu disiapkan bagian belakang agar pengkhianat-pengkhianat bisa segera dibersihkan," ucap Basarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com