Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Prabowo Berpeluang Besar Terpilih Jadi Presiden

Kompas.com - 23/02/2012, 22:16 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Geridndra), punya peluang besar untuk memenangi Pemilu Presiden 2014.

Dia terpilih dengan mengalahkan sejumlah tokoh yang telah melakukan sosialisasi dan diusung partainya, seperti Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa.

Demikian hasil survei "Mencari Calon Presiden 2014" oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disampaikan oleh Peneliti Utama LSI Saiful Mujani, dan peneliti LSI Burhanuddin Muhtadi, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (23/2/2012).

"Peluang besar Prabowo itu terjadi, jika Pemilu Presiden digelar saat survei ini dilakukan, yaitu pada awal Februari 2012. Untuk Pemilu tahun 2014, jika ada perubahan, kondisinya mungkin saja bergeser," kata Saiful Mujani.

Survei menggunakan sampel 2.050 responden dari 33 provinsi di Indonesia pada 1-12 Februari. Mereka adalah warga yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2014 yang meliputi kategori laki-laki dan perempuan, desa-kota, agama, dan etnis. Pencarian data lewat wawancara tatap muka.

Hasil jajak pendapat itu menunjukkan, calon yang dikenal baik di masyarakat adalah nama-nama lama yang selama ini sudah beredar di publik. Mereka, antara lain, Megawati Soekarnoputri (PDI-P), Prabowo Subianto (Gerindra), Aburizal Bakrie (Partai Golkar), dan Hatta Rajasa (PAN). Belum ada tokoh alternatif yang muncul secara kuat.

Survei itu menemukan, jika dilakukan sekarang, pemilu presiden akan berlangsung dua putaran. Kalau calonnya banyak, Megawati terlihat unggul, tetapi trennya cenderung stagnan, dan tak jauh beda dengan Prabowo. Bila calon mengerucut pada putaran kedua, Prabowo bisa menarik pemilih dari calon-calon lain sehingga punya peluang paling besar untuk terpilih.

"Di antara calon-calon yang sudah banyak bersosialisasi, Prabowo unggul di semua kualitas personal yang mencakup konsep seperti disukai, ganteng, pintar, tegas, dan perhatian pada orang lain. Ini dasar psikologis massa untuk cenderung memilihnya," kata Saiful Mujani.

Kesimpulan lain, kita sekarang belum punya sosok yang serius melakukan sosialisasi sebagai calon presiden.

Para calon juga dinilai belum punya integritas di mata masyarakat, yang meliputi kriteria bisa dipercaya dan bersih dari korupsi. Tren yang ada sekarang masih bisa berubah, jika masyarakat memperoleh informasi seimbang dari semua calon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com