Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hambalang dan Pertemuan di Kantor Andi

Kompas.com - 23/02/2012, 10:57 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama kurang lebih lima jam, Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng memberikan kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (22/2/2012) kemarin. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu menjadi saksi dalam persidangan mantan rekan separtainya, Muhammad Nazaruddin, yang menjadi terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games 2011.

Kesaksian Andi ini, dianggap menguntungkan pihak Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengaku tidak keberatan terhadap keterangan Andi.

"Saya tidak ada keberatan tentang tanggapan saksi. Memang dalam pertemuan-pertemuan saya dan saksi (Andi) tidak pernah bahas proyek wisma alet. Tidak pernah saya minta proyek itu dimenangkan perusahaan saya," ucap Nazaruddin.

Berdasarkan pengakuannya, Andi dua kali bertemu Nazaruddin. Pertemuan pertama berlangsung di Kantor Menpora, di Senayan, Jakarta, sekitar Januari 2010. Pertemuan kedua, di Restoran Arcadia, Jakarta, Maret 2010.

Dalam dua pertemuan itu, Nazaruddin (saat itu anggota Komisi III DPR) ikut dengan rombongan Komisi X DPR, yang terdiri dari Angelina Sondakh (anggota Komisi X DPR sekaligus anggota Badan Anggaran DPR) dan Mahyuddin (Ketua Komisi X DPR). Andi mengaku tidak tahu mengapa Nazaruddin yang bukan anggota Komisi X DPR itu, ikut dalam pertemuan-pertemuan tersebut. Adapun Komisi X DPR adalah mitra kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Saya juga tidak tahu kenapa terdakwa (Nazaruddin) ada di situ," kata Andi.

Pertemuan di Kantor Menpora

Ketua majelis hakim Dharmawati sempat mencecar Andi dengan pertanyaan seputar pertemuan di Kantor Menpora. Sebelumnya, Mahyuddin mengatakan kalau dalam pertemuan itu, Nazaruddin menyampaikan kepada Andi soal sertifikat lahan pusat pelatihan olahraga, Hambalang, Jawa Barat, yang selesai diurus. Penyampaian Nazaruddin itu, kata Mahyuddin, kemudian direspon dengan ucapan "terima kasih" oleh Andi.

Namun, Mahyuddin mengaku tidak tahu mengapa Nazaruddin tiba-tiba "nyeletuk" soal sertifikat Hambalang dalam pertemuan tersebut. Mahyuddin menjelaskan, pertemuan di kantor Andi itu hanya diisi makan siang. Tidak ada pembicaraan penting dalam pertemuan tersebut. Selebihnya, Mahyuddin yang bergelar profesor bidang kandungan itu mengaku lupa.

Sementara Angelina Sondakh, saat diperiksa sebagai saksi mengatakan, pertemuan di kantor Menpora tersebut hanyalah silaturahim pasca terpilihnya Andi saebagai Menpora. Tidak ada pembahasan soal proyek-proyek Kemenpora saat itu. Hal senada dengan Angelina diungkapkan Andi. Menurutnya, pertemuan tersebut hanya sebatas silaturahim.

"Bagi saya pertemuan silaturahim dengan anggota Dewan, saya enggak bisa nolak," ucap Andi.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Nasional
    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Nasional
    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

    Nasional
    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    Nasional
    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Nasional
    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    Nasional
    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Nasional
    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Nasional
    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Nasional
    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Nasional
    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Nasional
    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com