Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukul Korlap adalah Simpatisan FPI

Kompas.com - 15/02/2012, 13:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengamankan empat orang pria yang diduga membuat kerusuhan dalam aksi damai "Indonesia Tanpa FPI" di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Selasa (14/2/2012) lalu. Salah seorang di antaranya terekam kamera melakukan aksi dorong-dorongan dan memukul koordinator lapangan peserta aksi, Bhagapad Gita (22).

"Kami berhasil amankan empat orang dari situ dan sekarang masih diperiksa," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (15/2/2012), di Mapolda Metro Jaya. Keempat orang yang diamankan yakni Ahmad Dahlan (24), Burhan (23), Syarifudin (44), dan J (48).

Dari empat orang itu, polisi memiliki bukti cukup kuat terhadap J. J pun ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. "Alat buktinya yakni visum korban dan rekaman video. Di situ terlihat jelas dia mendorong dan memukul," ucap Rikwanto.

Saat diperiksa, tambah Rikwanto, J mengaku berasal dari ormas FPI. "Kami tanyakan yang bersangkutan dari ormas mana, kami minta buktikan juga kartu anggota dan KTP. Tapi, dia tidak bisa tunjukkan. Kami sebutnya simpatisan karena tidak ada kartu anggota," katanya.

Sebelumnya, sekitar seratusan massa melakukan aksi "Gerakan Indonesia Tanpa FPI" di bundaran HI, Jakarta. Aksi ini dipicu keresahan masyarakan akan maraknya aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah organisasi kemasyarakatan.

Gerakan itu sebenarnya bermula dari aksi penolakan masyarakat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Sabtu (11/2/2012) lalu. Di sana, sejumlah anggota FPI pusat dari Jakarta tak bisa turun di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rencananya, mereka akan melakukan pelantikan pengurus FPI Palangkaraya. Namun, sejumlah pihak yang mengatasnamakan warga menolak kedatangan mereka. Aksi tersebut berlangsung kurang lebih 2,5 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com